Malam dengan cepat berganti pagi. Begitu Maxy Junior perlahan-lahan membuka matanya, sinar matahari sudah sedikit-sedikit menyembul di ufuk timur. Maxy Junior melihat ke sekelilingnya. Dia masih dalam keadaan telanjang dan hanya berbalut selimut. Sang bidadari cantiknya masih terlelap dalam pelukannya. Maxy Junior melirik ke jam dinding sebentar. Sudah hampir pukul setengah tujuh. Dengan lembut, dia berbisik di telinga sang bidadari cantik.
"Bangun, Periku… Sudah hampir setengah tujuh…"
"Mmm… Cepat sekali waktu berlalu…" sahut sang bidadari cantik dengan wajah setengah tersenyum, setengah mengantuk.
"Kau ingin pulang sekarang? Atau kau ingin seharian di sini? Aku dengan senang hati akan menemanimu jika kau ingin seharian di sini, Periku yang Cantik…" bisik Maxy Junior lagi dengan seringai nakal.
"Sebenarnya mau seharian di sini saja… Namun, supaya tidak mendapat serangkaian hukuman yang tidak manusiawi itu lagi, terpaksa aku harus pulang," tukas Natsumi Kyoko dengan wajah sedikit cemberut sekarang.
Maxy Junior hanya menampilkan senyuman menawannya.
"Sebelum pulang, aku ingin memberimu ini, Sayang…" Natsumi Kyoko mengeluarkan dua buah gelang tangan yang juga couple.
Senyuman menawan pada wajah sang pangeran tampan semakin merekah. Gelang tersebut memiliki dua bandul yang juga bisa disatukan dan dipisahkan. Begitu dibuka pada bagian ujungnya, didapatlah dua gelang. Gelang yang berada pada bagian luar dikenakannya pada pergelangan tangan sang pangeran tampan.
"Gelang yang bagian dalam ini aku yang pakai. Bantu aku pakai di pergelangan tanganku dong, Sayang…"
Maxy Junior melingkarkan dan mengaitkan gelang tersebut ke pergelangan tangan sang bidadari cantik secara sempurna. Keduanya terus memandangi gelang yang kini melingkar pada pergelangan tangan mereka sambil terus menampilkan senyuman cerah nan manis mereka.
"Dari mana kau beli gelang couple ini, Periku?" tanya Maxy Junior sedikit merasa penasaran.
"Ini limited edition, Sayang… Aku pesan online. Karena design-nya kulihat bagus dan elegan, aku beli saja. Sekarang kita sudah ada kalung dan gelang yang couple. Aku berharap… berharap… berharap…" Sungguh Natsumi Kyoko tak kuasa menyelesaikan kalimatnya.
"Berharap apa?" Maxy Junior terus menunggu kelanjutan kalimat sang bidadari cantiknya.
"Berharap kalung dan gelang ini bisa mengikat kita untuk selamanya…" Natsumi Kyoko kembali menenggelamkan diri ke dalam pelukan sang pangeran tampan.
Otomatis tangan sang pangeran tampan juga terangkat dan merengkuh sang bidadari cantik ke dalam dekapan kehangatannya. Untuk beberapa saat lamanya, sejoli itu berada dalam posisi yang sama, seolah-olah masih enggan untuk bergerak, masih tidak rela untuk berpisah, dan masih tidak sudi untuk keluar dari dunia cinta mereka dan kembali ke dunia mereka masing-masing.
Maxy Junior mengulum senyumannya. Dia menepuk ringan punggung sang bidadari cantik. Natsumi Kyoko terpaksa, dengan berat hati bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke arah kamar mandi. Maxy Junior menunggunya di luar. Setelah sang bidadari cantiknya selesai, secara bergiliran mereka memakai kamar mandi. Dalam waktu dua puluh menit, Maxy Junior sudah berhasil memulangkan sang bidadari cantiknya kembali ke rumah.
Seperti biasa, dengan diam-diam, Natsumi Kyoko memanjat masuk kembali ke dalam kamarnya melalui jendela kamar yang sengaja dibiarkannya menganga malam sebelumnya. Sesampainya di dalam, ia menutup kembali jendela tersebut dan menguncinya dari dalam.
Natsumi Kyoko berjalan masuk ke kamar mandi dan menanggalkan semua pakaian kotornya. Dia masih merasakan sensasi lengket-lengket pada daerah selangkangannya. Sebersit senyuman lemah lembut menggelantung dan mendekorasi wajahnya yang cantik jelita pagi itu.
Natsumi Kyoko menghidupkan pancuran air. Air mengguyur dengan bebas, membasuh segala lelah dan penat yang dirasakannya hari kemarin, tetapi masih menyisakan setitik bahagia yang merengat di teluk pikirannya.
***
Bulan demi bulan berlalu lagi. Waktu memang akan berlalu dengan sedemikian cepat apabila kita melewatkannya bersama-sama dengan orang yang kita kasihi dan kita cintai. Begitu jugalah yang dirasakan oleh Maxy Junior, Sean Jauhari, Natsumi Kyoko dan Kimberly Phandana. Tanpa mereka sadari, kedekatan mereka dengan orang-orang yang mereka kasihi dan mereka cintai membuat waktu berlalu dengan sebegitu cepat tanpa terasa.
Tahun sudah berganti dan memasuki tahun baru. Karena jadwal ujian dan jadwal acara Natal di sekolah mereka, terpaksa rencana liburan akhir tahun harus ditiadakan dulu tahun ini. Yang tersisa hanyalah rencana perpisahan mereka di penghujung tahun ajaran Maret nanti.
Tanpa terasa pun, Maret tahun berikutnya sudah datang. Tak terasa Sean Jauhari dan Kimberly Phandana akhirnya merayakan satu tahun mereka jadian, begitu juga dengan Maxy Junior dan Natsumi Kyoko yang juga memiliki perayaan yang sama. Tak terasa memang… Satu tahun mereka telah bersama-sama, sama-sama merajut benang percintaan mereka, sama-sama pula mereka telah merencanakan kebahagiaan dan impian mereka di masa depan.
Jakarta, pertengahan Maret 2013
Si empat sekawan, dua pasangan White Day paling romantis tahun lalu, dan beberapa teman seangkatan mereka kini tengah berkumpul di kafe sebelah sekolah pada saat jam istirahat ketiga. Karena Maxy Junior bukan lagi ketua OSIS, Natsumi Kyoko bukan lagi sekretaris OSIS tahun ini, mereka tidak bisa menggunakan ruang perpustakaan lagi sebagai tempat mereka berdiskusi. Ruangan perpustakaan digunakan oleh para pengurus OSIS yang baru tahun ini. Mereka memilih kafe di sebelah sekolah sebagai tempat mereka berdiskusi.
"Jadi Zodiac Liner ini adalah yang terbaru ya?" tanya Sean Jauhari sambil melihat-lihat brosur yang disodorkan oleh Verek Felix, Saddam Demetrio, Thobie Chiawan, dan Rodrigo Wisanto.
"Betul sekali… Fasilitas bintang lima, ada pubnya juga, ada kasinonya juga, dan ada pool-nya juga… Semua lengkap deh…" kata Verek Felix begitu antusias.
"Pokoknya semua fasilitas hotel bintang lima ada di dalam kapal itu deh…" sahut Rodrigo Wisanto meyakinkan teman-temannya bahwa liburan mereka di penghujung tahun ajaran ini bakalan sangat memuaskan.
Terlihat teman-teman yang lain mendengarkan pemaparan dari empat sekawan dengan saksama. Terlihat Kimberly Phandana yang menyandarkan kepalanya ke dada bidang bedegap sang pangeran tampan. Terlihat juga Natsumi Kyoko yang menyandarkan kepalanya ke dada bidang bedegap pangeran tampannya. Kedua tangan Natsumi Kyoko sedang meninggikan brosur yang disodorkan oleh si empat sekawan dan matanya sedang menelusuri tulisan-tulisan yang tertera pada brosur tersebut.