Chereads / 3MJ / Chapter 112 - Kejutan Ulang Tahun untuk sang Pangeran Tampan

Chapter 112 - Kejutan Ulang Tahun untuk sang Pangeran Tampan

Dengan lemah lembut, Natsumi Kyoko menarik tangan sang pangeran tampan dan mendudukkannya ke kursi.

"Tenanglah, Sayang… Kan hanya sekali ini aku ke sini dalam beberapa bulan terakhir ini, memberimu sedikit kesempatan untuk merayakan ulang tahunmu dengan teman-temanmu."

"Iya, aku tahu… Tapi tetap saja hatiku selalu was-was apabila sudah membawamu masuk ke tempat seperti ini. Aku harus selalu berada di sampingmu. Sedikit saja menjauh, sebentar saja menjauh, hal-hal serupa tadi akan terus berulang."

"Iya… Aku tahu kau akan selalu berada di sisiku dan menjagaku, Sayang. Kau sudah tidak marah lagi kan?" tanya Natsumi Kyoko dengan sebersit senyuman lemah lembut.

"Masih ada sedikit… Redakan kemarahanku, Periku…" kata Maxy Junior sambil memajukan sepasang bibirnya ke depan.

Natsumi Kyoko tergelak kecil. Namun, dia tetap mendaratkan satu kecupan mesra ke bibir sang pangeran tampan yang bergerak maju itu. Maxy Junior langsung meraih bibir sang bidadari cantiknya dalam kuluman dan lumatannya. Untuk beberapa detik lamanya, bibir keduanya saling mengulum dan melumat di salah satu meja dalam pub tersebut.

"Hah…? Maxy Junior sudah punya pacar?"

"Si playboy kelas wahid itu sudah punya pacar?"

"Iya… Dan sangat cantik… Akhirnya si playboy kelas kakap itu takluk juga kepada seorang bidadari cantik jelita. Akhirnya ada juga sesosok bidadari cantik jelita yang bisa menaklukkan si Maxy Junior ini."

Terdengar terus bisik-bisik dan selentingan-selentingan di sekeliling mereka. Namun, keduanya tampak tenggelam dalam dunia cinta mereka sendiri. Keduanya terlihat larut dalam perasaan cinta mereka sendiri dan tidak peduli sama sekali dengan dunia di sekitar mereka.

"Aku ingin menyanyikan satu lagu duet denganmu malam ini, Little Fairy. Maukah kau menemaniku bernyanyi?" tanya Maxy Junior lemah lembut.

"Lagu apa? Asalkan aku tahu dan hafal lirik lagunya saja, Sayang…" Natsumi Kyoko tersenyum lemah lembut.

"Aku bisa memberikan liriknya kepadamu nanti. Di meja samping meja DJ itu ada satu buku catatan yang memuat lirik-lirik lagu terkenal. Ayo kita ke sana…" Maxy Junior menarik lembut tangan sang bidadarinya dan keduanya tampak berjalan menuju ke meja DJ di samping panggung.

"Inilah dia penampilan perdana dari Maxy Junior kita pada malam hari ini… Ia akan membawakan satu lagu romantis untuk kita semua barengan dengan sweetheart-nya, Natsumi Kyoko. Ayo kita berikan mereka applause yang meriah," teriak Verek Felix menggunakan sebuah microphone begitu dilihatnya Maxy Junior tengah menarik lembut tangan sang bidadari cantiknya dan keduanya tengah bergerak ke arah panggung.

"Judulnya adalah 'Kau yang Paling Berharga', Periku… Kau pernah mendengar lagu ini sebelumnya bukan?" tanya Maxy Junior.

"Tentu saja pernah… Lagu ini sangat romantis, Sayang…" Natsumi Kyoko tersenyum lemah lembut lagi.

Lagu mulai berdendang. Musik yang tenang mulai dimainkan. Mulai terdengarlah suara Maxy Junior dan Natsumi Kyoko yang indah, melodius dan sangat serasi. Sambil mendendangkan lagu tersebut, Maxy Junior dan Natsumi Kyoko saling bergandengan tangan dan saling tatap-menatap dengan sorot mata mereka yang tergenang cinta dan kasih sayang.

Ketika bagian lagu mencapai chorus terakhir, terdengar suara Maxy Junior dan Natsumi Kyoko bersahut-sahutan dengan nada yang meninggi. Keduanya terus mendendangkan lagu romantis tersebut sambil saling bertatap-tatapan dan saling bergandengan tangan.

Pas lagu mencapai bagian penutupan, Maxy Junior meletakkan microphone-nya dan langsung menarik lembut pinggang sang bidadari cantik. Dia kontan mendaratkan satu kecupan mesra ke bibir sang bidadari cantik yang tipis, mungil, imut menggemaskan.

"Kita doakan semoga sejoli ini langgeng terus sampai pernikahan mereka, langgeng terus sampai anak-anak dan cucu-cucu mereka." Terdengar lagi suara Verek Felix dari arah panggung.

Semua yang berkunjung ke pub tersebut bertepuk tangan dan bersorak riuh.

***

Malam berganti pagi… Dan pagi pun berganti malam lagi. Di hari-H ulang tahun sang pangeran tampan, Natsumi Kyoko mengajak pangerannya makan malam di sebuah kafe yang terletak di lantai paling atas sebuah hotel. Namun, hotel tersebut bukanlah hotel bintang lima. Hotel tersebut hanya bisa dikategorikan hotel bintang empat. Makanan yang dijual di kafe tersebut pun bisa dibilang street food – tergolong biasa-biasa saja. Namun, begitu sampai di lidah, rasanya memang sungguh menggugah selera.

"Kenapa kau bisa membawaku ke kafe ini, Periku?" tanya Maxy Junior di sela-sela makan malam mereka. Dia sedikit mengernyitkan kening, sedikit bingung.

"Akan tiba waktunya sebentar lagi, Sayang… Kau akan mengetahuinya nanti…" tukas Natsumi Kyoko sambil melirik waktu yang ada pada ponselnya. Sebentar lagi akan jam delapan. Dia sudah bisa memperlihatkan sesuatu yang sudah lama ingin diperlihatkannya pada pangeran tampannya.

"Misterius sekali… Jadi penasaran aku…" Maxy Junior masih mengunyah-ngunyah makanannya dengan tetap mengernyitkan keningnya.

"Kau akan segera tahu, Sayang… Aku pertama kali datang ke kafe ini pada bulan Desember tahun lalu. Waktu itu, aku tidak menyangka aku akan bisa merayakan ulang tahun kekasihku di sini pada bulan Juli di tahun yang berikutnya."

Maxy Junior tersenyum lemah lembut.

"Ini kafe langgananmu?" tanya sang pangeran tampan. Natsumi Kyoko mengangguk ringan.

"Ini dekat apartemen ayahku. Desember lalu aku juga sempat menginap di apartemen ayahku selama tiga hari tiga malam. Aku tidak tahan dengan hukuman-hukuman yang diberikan oleh ibuku waktu itu. Selama tiga malam berturut-turut, aku makan siang dan makan malam di kafe ini."

"Bagaimana ceritanya akhirnya kau bisa kembali ke rumah, Periku?"

"Ayah yang menjemputku balik ke rumah. Aku tidak tahan lagi. Aku ujian bahasa Inggris dapat nilai tujuh puluhan, aku langsung dipukuli habis-habisan oleh ibuku. Bahkan setelah itu, dia tidak memberiku makan malam, dan tidak memperbolehkan seorang pun di rumah memberiku makan malam. Karena tidak tahan lagi, aku kabur dari rumah, menginap di apartemen Ayah, dan makan siang makan malam di kafe ini."

Maxy Junior mendengus pelan. "Setelah kita menikah nanti, aku sungguh-sungguh berjanji kau tak perlu lagi menjalani hari-hari seperti itu, Periku."

"Kau benaran akan membawaku pergi meninggalkan kehidupan mengerikan yang tengah kujalani ini, Maxy Sayang?" Terdengar pertanyaan retorik dari sang bidadari cantik dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.

"Tentu saja… Kau tahu aku sangat mencintaimu dan aku hanya ingin membahagiakanmu, Periku."

Natsumi Kyoko melemparkan sebersit senyuman kelembutannya. Dia membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel pada ujung bibir sang pangeran tampan.

"Itulah sebabnya kenapa aku begitu beruntung bisa bertemu dan mengenalmu, Sayang. Aku beruntung sekali karena di antara sekian banyak perempuan yang berlalu-lalang dalam hidupmu, kau memilihku."

"Jangan katakan itu lagi, Periku. Setiap kali mendengarmu mengatakan itu, aku selalu sedikit merasa bersalah."

Natsumi Kyoko hanya terkekeh kecil. Dia kini melingkarkan lengannya ke lengan sang pangeran tampan, menyandarkan kepalanya ke lengan sang pangeran tampan dan terlihat bergelayut manja di sana.

Akhirnya jam menunjukkan pukul delapan lewat lima belas menit sekarang. Terdengar deru mesin truk yang diparkir di pelataran parkir hotel yang terbuka, yang bisa dilihat langsung dari lantai paling atas hotel tersebut.

Natsumi Kyoko menarik lembut lengan sang pangeran tampan sambil berbisik, "Ada sesuatu yang ingin kutunjukkan padamu, Sayang."