Maxy Junior mengangguk ringan.
"Waktu itu aku berpikir, 'Wah… Aku bertemu dengan seorang lelaki player yang benar-benar tampan. Aku harus hati-hati nih…' Tapi nyatanya kau tidak mengapa-apakan aku sampai kita berpisah dan pulang ke rumah masing-masing. Aku begitu lega, Sayang…"
Natsumi Kyoko kembali tergelak kecil ketika sang pangeran tampan mengerucutkan bibirnya dan sedikit memajukan bibir kerucut itu ke depan.
"Tapi benaran ya… Waktu pertama kali bertemu denganmu itu, aku begitu terpana dengan ketampananmu. Kau juga menyelamatkan aku dari beberapa lelaki kurang ajar yang ingin berbuat tidak-tidak kepadaku. Apalagi ketika aku mendapati ternyata kita duduk sebangku, aku menyadari aku akan semakin dan semakin dekat denganmu, Sayang."
"Aku juga terpana dan terhipnotis pada paras wajahmu yang begitu cantik dan gerak-gerikmu yang begitu lemah lembut, Periku. Sejak malam pertemuan pertama kita itu, bayanganmu selalu saja hadir dalam benak pikiranku. Aku senang sekali ketika mendapati kita ternyata duduk sebangku. Kita jadi berkesempatan untuk lebih dekat. Kesempatan itu begitu berharga bagiku, Periku… Lebih berharga dari apa pun di seluruh semesta ini."
Natsumi Kyoko tersenyum lemah lembut. Dia kembali mengusap-usap jari-jemari sang pangeran tampan yang masih menempel pada perutnya.
Untuk beberapa saat lamanya kedua insan yang tengah dimabuk asmara itu berdiri di pelataran parkir, dengan posisi sang pangeran tampan yang memeluk sang bidadari cantik dari belakang. Mereka membiarkan semilir angin malam berhembus ringan dan menerpa tubuh mereka berdua.
Sejurus kemudian, Maxy Junior menarik lembut tangan Natsumi Kyoko masuk ke dalam pub. Sesampainya di dalam, empat sekawan merayakan ulang tahun Maxy Junior. Mereka minum-minum sedikit. Karena Natsumi Kyoko tidak ingin minum, ia hanya memesan segelas jus jeruk. Mereka saling bersulang untuk merayakan ulang tahun Maxy Junior.
"Mari kita bersulang untuk Maxy Junior kita… Panjang umur dan sehat selalu, Maxy Junior…" kata Verek Felix. Mereka bersulang dan minum sekali.
"Maxy Junior kini tak lagi single. Sekarang sudah couple. Semoga bisa secepatnya menikah dan memiliki keluarga kecil, Maxy Junior…" sambung Rodrigo Wisanto. Mereka bersulang lagi dan minum lagi. Maxy Junior menjadi salah tingkah, sedikit mengelus-elus kepala belakangnya dan tersipu malu. Natsumi Kyoko juga berada dalam situasi yang tak jauh berbeda.
"Semoga cita-cita tercapai, Maxy Junior… Sukses selalu…" teriak Saddam Demetrio lagi. Mereka bersulang lagi dan minum lagi.
"Semoga kelak bisa menjadi suami dan ayah yang baik, Maxy Junior… Hidup berbahagia dalam keluarga kecilnya dengan belasan anak yang lucu-lucu…" sahut Thobie Chiawan sekarang. Mereka bersulang dan minum lagi. Lagi-lagi Maxy Junior dan Natsumi Kyoko sedikit menundukkan kepala mereka karena tersipu malu.
Menit demi menit pun berlalu. Kini tampak Maxy Junior sedang berdiri di samping si DJ dan memberitahukannya lagu duet apa yang akan dinyanyikannya bersama-sama dengan sang bidadari cantiknya nanti. Mendadak saja malam ini dia ingin menyanyikan satu lagu duet bersama-sama dengan sang bidadari cantiknya.
Mata Maxy Junior yang tajam sudah mulai bisa menyapu suatu pemandangan yang tidak beres, yang tengah terjadi pada sang bidadari cantiknya. Seorang lelaki muda awal dua puluhan juga tampak mendekati sang bidadari cantiknya yang memang duduk sendirian di mejanya sembari mengetik-ngetik sesuatu pada ponselnya.
Natsumi Kyoko yang sibuk mem-posting foto-foto perayaan ulang tahun Maxy Junior oleh si empat sekawan tadi ke Instagram, sama sekali tidak memperhatikan kini ada seorang lelaki asing yang entah sejak kapan sudah mendekatinya dan duduk di sampingnya.
"Hai, Cantik… Kenapa bisa sendirian di sini? Mana teman-temanmu?"
Mulanya tentu saja Natsumi Kyoko sedikit terperanjat kaget. Namun, detik-detik berikutnya dia sudah bisa menguasai keterkejutannya. Dia sudah tersenyum santai.
"Siapa bilang aku sendirian?"
"Kau duduk seorang diri di sini, Cantik." Tangan si lelaki muda mulai terangkat dan hendak membelai kulit lengan Natsumi Kyoko yang mulus.
"Aku sudah ada yang punya loh…" Natsumi Kyoko langsung menunjukkan kalung couple yang sedang dikenakannya. "Pacarku ada di samping DJ di sebelah sana."
Si lelaki muda menoleh ke samping DJ dan kontan mendapat delikan tajam dari Maxy Junior yang memang sejak tadi terus memperhatikan situasi di sekeliling sang bidadari cantiknya dengan pandangan awas.
Si lelaki muda mengangkat kedua tangannya ke udara. Dia tidak ingin mencari masalah dengan Maxy Junior. Siapa pun yang pernah berkunjung ke pub tersebut tahu siapa Maxy Junior Tanuwira dan takkan ingin berurusan dengannya.
Sambil tersenyum lemah lembut, Natsumi Kyoko mengangkat tangan kanannya dengan menempelkan jempol dan jari telunjuknya membentuk huruf O kecil. Seketika pandangan mata Maxy Junior pun melembut seketika. Natsumi Kyoko kembali menyibukkan diri dengan foto-foto perayaan ulang tahun Maxy Junior oleh si empat sekawan yang baru saja di-posting-nya ke Instagram.
Sejurus kemudian, lewat lagi dua orang lelaki berusia awal tiga puluhan. Keduanya kontan bersiul melihat adanya sebentuk tubuh yang seksi memikat dan paras wajah yang cantik menggiurkan sedang duduk seorang diri. Keduanya mulai mendekati dan duduk di samping Natsumi Kyoko lagi.
"Kenapa sendirian di sini, Cantik?" Tangan si pria mulai kurang ajar dan hendak membelai-belai kulit lengan sang bidadari cantik yang putih mulus.
Tangan si pria yang satunya lagi juga terangkat hendak membelai-belai wajah Natsumi Kyoko yang putih mulus. Kali ini Maxy Junior turun dari tempat DJ. Kali ini ada dua lelaki hidung belang yang tengah mengganggu bidadari cantiknya, dan jelas hal itu tidak bisa dibiarkan.
"Aku sudah ada yang punya…" kata Natsumi Kyoko menunjukkan kalung couple yang dikenakannya. Kali ini suaranya sedikit bergetar karena ada dua lelaki hidung belang yang jauh lebih tua, yang sudah duduk di sampingnya, yang sudah begitu dekat dengannya.
Kedua lelaki hidung belang itu hanya tertawa santai dan tidak menanggapi serius apa yang diucapkan oleh Natsumi Kyoko.
"Mana pacarmu?"
"Aku tidak melihat ada siapa-siapa di dekatmu sini…"
Tangan si lelaki hidung belang terangkat lagi. Kali ini kedua tangan itu bergerak ke gundukan kembar sang bidadari cantik. Mendadak saja kedua tangan itu tertahan di udara. Si lelaki hidung belang mengernyitkan dahi nan terheran-heran karena begitu ingin digerakkannya tangan itu, tangan itu hanya tertahan di udara dan tidak bisa bergerak sama sekali.
Si lelaki hidung belang berpaling dan mendapati sepasang mata Maxy Junior yang mendelik tajam ke arahnya.
"Dia sudah bilang dia sudah ada yang punya kan! Kenapa kau masih saja ingin mengganggunya!"
Raut wajah Maxy Junior sudah berubah drastis. Kedua bola matanya sudah terlihat lain. Natsumi Kyoko tahu benar sedikit lagi ia diprovokasi, emosi dan kemarahannya benar-benar takkan tertolong lagi.
"Siapa kau!" hardik si lelaki hidung belang yang tangannya masih tidak bisa bergerak, tertahan oleh tangan Maxy Junior. Si lelaki hidung belang yang satunya lagi sudah terkejut bukan main mendapati ternyata gadis cantik ini adalah milik Maxy Junior Tanuwira.
"Dia adalah Maxy Junior… Maxy Junior Tanuwira itu… Kau takkan suka berurusan dengannya apabila emosi dan kemarahannya sudah meledak," bisik si lelaki hidung belang yang satu lagi kepada temannya.
Terkejut mendengar nama itu, si lelaki hidung belang itu pun berdiri dan mengangkat tangannya yang satu lagi ke udara petanda ia ingin berdamai, ia tidak ingin ribut-ribut.
Maxy Junior mengawasi kepergian kedua lelaki hidung belang itu dengan sorot mata yang masih mendelik tajam.
"Itulah sebabnya aku tak pernah mau mengajakmu ke tempat-tempat seperti ini jika tidak begitu terpaksa, Periku… Akan ada banyak lelaki hidung belang yang tertarik kepadamu dan akan mengganggumu. Aku tidak jamin aku bisa mengendalikan emosi dan kemarahanku jika hal-hal serupa terjadi untuk dua atau tiga kali ke depannya."
Dengan lemah lembut, Natsumi Kyoko menarik tangan sang pangeran tampan dan mendudukkannya ke kursi.