Maxy Junior membalikkan tubuh sang bidadari cantik dan membaringkan tubuh tersebut ke bagian kolam renang yang lebih tinggi dari bagian-bagian lain, yang hanya tergenang sedikit cairan susu. Ia kemudian menindih tubuh sang bidadari cantik. Ia mendaratkan ciuman yang bertubi-tubi ke sepasang bibir sang bidadari cantik yang tipis, mungil, imut, seksi menggemaskan.
Ciuman semakin panas, mulai turun ke leher, ke garis rahang, dan akhirnya ke dua gundukan kembar yang masih terbalut dalam bikini. Dengan sekali tarik, bikini tersebut terlepas. Lidah Maxy Junior mulai menjelajahi lereng-lereng terjal nan berliku dari salah satu gundukan kembar tersebut. Sementara itu, tangan kirinya bermain-main nan meremas-remas dengan lemah lembut gundukan yang lainnya.
"Kau begitu cantik, Periku… Kau begitu seksi menggoda. Selalu saja kau hampir membuatku kehilangan kendali seperti sekarang ini…" desah Maxy Junior dengan suaranya yang sangat bergetar.
"Aaahh… Maxy… Maxy Junior…" Natsumi Kyoko mendesah nama sang pangeran tampannya dengan volume suara yang makin lama makin tinggi.
Maxy Junior mulai menindih lembut tubuh sang bidadari cantiknya. Dia menempelkan batang kejantanan miliknya yang masih terbalut undies tepat di atas liang surga kewanitaan sang bidadari cantik yang juga masih terbalut bikininya. Beberapa saat kemudian, terlihat Maxy Junior mulai menggesek-gesekkan barang mereka berdua dengan gerakan pinggul kecepatan menengah. Meski pinggul dan tubuh bagian bawah bermain dengan gerakan kecepatan menengah, lidah Maxy Junior tetap tidak pasif begitu saja. Lidah kini kembali menjelajahi leher dan rahang bawah sang bidadari cantik.
"Panggil namaku, Periku… Panggil namaku…" kata Maxy Junior dengan suara parau, berusaha menahan gairahnya yang sudah hampir mengalami ledakan klimaks pelepasan setelah lima belas menit berlalu.
"Aahh… Maxy Junior Sayang… Maxy Junior…" Terdengar desahan Natsumi Kyoko seiring dengan tubuhnya yang menggelinjang, dengan kepala dan lehernya yang sudah makin menggelung ke belakang.
Juga terdengar lenguhan Maxy Junior ketika dia benar-benar menggapai puncak kenikmatannya. Juga terdengar erangan lembut nan panjang Natsumi Kyoko ketika dia mencapai puncak pelepasannya untuk yang kedua kali malam itu. Gerakan pinggul dan badan Maxy Junior yang begitu cepat tadi kini mulai melambat seiring dengan cairan vital yang disemburkannya di balik celana renangnya. Belaian dan ciuman bertubi-tubi tetap didaratkannya ke wajah, leher, dan sepasang bibir sang bidadari cantik yang seksi menggemaskan.
"Tadi namanya dry hump, Periku. Aku hanya bisa melakukannya denganmu…" bisik Maxy Junior ketika dia mulai merenggangkan seluruh otot tubuhnya dan kini mulai memeluk sang bidadari cantik dari belakang. Posisi mereka kini tengah duduk di bagian tengah kolam renang dengan cairan susu strawberry yang memenuhi seisi kolam dan mencapai bagian dada mereka.
Natsumi Kyoko mengusap-usap kedua tangan sang pangeran tampan yang melingkar dari punggung sampai perutnya. Dia diam saja menikmati curahan cinta dan kasih sayang sang pangeran tampan terhadapnya.
"Aroma strawberry ini sungguh membuatku relaxed, Sayang…" Natsumi Kyoko memejamkan kedua mata dan menarik napas dalam-dalam, menghirup aroma strawberry jauh ke dalam saluran pernapasannya.
"Kau menyukainya, Periku?" tanya Maxy Junior lembut masih terus memeluk sang bidadari cantik dari belakang.
Natsumi Kyoko menganggukkan kepalanya.
"Happy birthday, Periku… Aku harap di ulang tahunmu yang tahun depan, kita sudah menikah dan aku sudah bisa meminta lebih darimu daripada hanya sekadar dry hump tadi."
Natsumi Kyoko tergelak sejenak. Tangan terus menggosok lembut sepasang tangan sang pangeran yang menempel pada perutnya.
"Thanks untuk malam yang luar biasa ini, Periku. Tak henti-hentinya aku berterima kasih pada Tuhan. Dia telah menciptakanmu dan menakdirkan dirimu untuk mendampingiku dalam perjalanan hidup ini." Maxy Junior mendekatkan hidung dan mulutnya ke leher dan tengkuk belakang sang bidadari cantik.
"Bagaimana kalau suatu saat nanti Dia menakdirkan kita untuk berpisah, Sayang? Apakah kau akan melepaskanku dan membiarkan aku pergi?"
Maxy Junior menggeleng cepat dengan hidung yang masih menempel pada leher dan tengkuk belakang sang bidadari cantik.
"Tidak akan… Aku takkan melepaskanmu. Natsumi hanya untuk Maxy. Maxy akan mencari Natsumi ke mana pun Natsumi pergi, bahkan ke ujung alam semesta sekalipun."
Natsumi Kyoko tergelak kecil lagi. Mendadak saja dari dalam larutan susu strawberry, muncullah banyak sekali kuntum bunga mawar merah. Bunga mawar merah yang menempel pada setiap batangan-batangan kayu saling bermunculan ke permukaan air. Dari tempat mereka duduk dan berpelukan, Natsumi Kyoko bisa melihat bunga-bunga mawar merah membentuk huruf-huruf 'MJ', simbol hati, dan huruf-huruf 'NK'.
"Wah… Ini indah sekali, Sayang…" Mata Natsumi Kyoko memancarkan decak kagum terhadap kejutan yang telah dipersiapkan sang pangeran tampan untuknya.
"Kau menyukainya, Periku?"
"Tentu saja… Oh, ini indah sekali, Sayang… Thanks banget… Thanks very much untuk kejutan ulang tahun ini, Sayang…"
"Apakah menurutmu aku berhak mendapatkan satu apresiasi untuk kejutan-kejutan ulang tahun yang telah kupersiapkan buatmu malam ini, Periku?" Maxy Junior sedikit memajukan sepasang bibirnya ke wajah sang bidadari cantik.
Natsumi Kyoko tergelak sejenak. Namun, dia pun memberikan apa yang diinginkan oleh sang pangeran tampan. Dia mendaratkan satu kecupan mesra ke bibir sang pangeran tampan. Bibir keduanya saling bertaut, saling mengulum selama beberapa detik lamanya.
Makan malam diapungkan di atas larutan susu strawberry. Terlihat Maxy Junior dan Natsumi Kyoko saling menyuapi. Mereka sedikit mengalunkan sepenggal rencana masa depan mereka, juga sedikit bersenandung mengenai keluarga kecil mereka kelak.
"Sebentar ya, Periku… Hadiahmu ada dalam tasku. Aku ambilkan dulu…" Maxy Junior keluar dari kolam renang dan bergerak menuju locker tempat ia menyimpan tasnya.
Maxy Junior kembali ke dalam kolam renang lagi lima menit kemudian. Dia mengeluarkan sebuah kalung couple dan menunjukkannya ke hadapan sang bidadari cantik. Rona merah mulai menyelimuti wajah dan leher Natsumi Kyoko saat ia melihat kalung tersebut. Kalung tersebut bisa dibuka pada salah satu ujungnya dan akhirnya didapatkanlah dua kalung. Kalung yang bagian dalam dipakaikan oleh sang pangeran tampan ke leher Natsumi Kyoko.
"Kalung bagian luar ini akan menjadi kalungku, Periku. Bisakah kau memakaikan kalung ini ke leherku?" pinta Maxy Junior penuh dengan romantisme dan kasih sayang.
Natsumi Kyoko mengaitkan kalung itu dengan sempurna di tengkuk belakang sang pangeran tampan.
"Aku suka sekali dengan kalung ini, Sayang. Aku akan selalu mengenakannya." Natsumi Kyoko meraba dan memegang kalung yang kini bertengger indah di lehernya dengan sebersit senyuman lemah lembut.
Ciuman didaratkan Maxy Junior ke sepasang bibir sang bidadari cantik yang tipis mungil nan imut menggemaskan. Untuk beberapa detik lamanya mereka hanya saling menatap, saling tersenyum dengan perasaan cinta yang kian beriak, kian bergelora ke setiap sudut sanubari hati.
Riak-riak kebahagiaan merambak, menyeruak ke relung-relung perasaan Maxy Junior dan Natsumi Kyoko malam itu.