"Ron, maafkan aku karena aku pikir, aku bisa menemukan inti sari tubuhmu, tapi ternyata aku salah. Aku tidak mungkin membunuh Raymond. Jadi, lebih baik aku saja yang mati dan menyusulmu. Sampai bertemu lagi, Baron. Aku sangat mencintaimu."
Sang naga menggeram pelan, dan kemudian menyentuh tangan Victoria dengan ujung moncongnya yang kulitnya begitu keras dan kasar.
Victoria terkesiap hingga sesak napas rasanya. Ia terengah-engah sambil membuka matanya.
Sang naga sedang menatapnya di balik matanya yang berwarna kuning kemerahan dan pupilnya yang hitam menyempit. Jantung Victoria berdebar-debar kencang hingga terasa bertalu-talu di tenggorokannya.
Lalu naga itu menoleh ke arah Doru yang juga mengulurkan tangannya ragu-ragu, mengikuti cara Victoria.
Untuk saat ini, Victoria tidak bisa berkata-kata apa pun pada Doru karena ia takut membuat Doru semakin gentar dan ketakutan. Tak berapa lama kemudian, naga itu menyentuhkan pula kulitnya ke tangan Doru.