"Hutan di sini agak berbeda dengan hutan di Saykame Land," ujar Kaliya sambil tersenyum menatap di sekelilingnya.
"Ah, apa bedanya? Bagiku sama saja."
"Tidak, Ray. Pepohonan di tempat ini berwarna lebih terang karena kandungan mineral di tempat ini sangat berbeda dengan yang di Saykame Land."
Raymond mengangguk perlahan, mengiyakan kata-kata Kaliya. Bagi Raymond hutan di mana pun tetap sama saja.
Mereka terus berjalan sejauh beberapa kilometer dan kemudian Kaliya melihat ada seekor burung di udara. Ia sudah hampir menembak burung itu setelah mengeluarkan senjata jarumnya.
"Tunggu!" cegah Raymond. "Kamu tidak bisa membunuh burung di tempat ini begitu saja."
"Kenapa?" tanya Kaliya bingung.
"Kamu pasti lupa. Kita sedang berada di tanah para burung. Bagaimana jika salah satu dari mereka adalah animagus burung? Gawat. Kita bisa disalahkan karena telah membunuh salah satu dari bangsa Vuge Land."