Majer hanya bisa pasrah ketika Loma membaringkan tubuhnya di atas kasur. Loma telah melepaskan pakaiannya dan kini mereka sama-sama tanpa busana.
Majer mengambil handuk basah itu dan menyeka tubuh Loma yang juga kotor terkena abu vulkanik. Loma menikmati sentuhan Majer sambil memejamkan matanya.
Bukannya menendang, kini Majer malah menggenggam kejantanan Loma yang menegang maksimal dengan penuh sayang. Hal itu membuat Loma mengerang nikmat.
"Majer … oh Majer … Aku selalu menantikan hari ini," ucapnya sambil menyentuh payudara Majer dan mulai memainkan puncaknya yang mengerut.
Majer menggigit bibirnya sambil mendesah perlahan. Lalu mereka sama-sama tenggelam kembali dalam ciuman yang mendalam. Loma memasuki dirinya dengan mudah karena kewanitaannya telah basah dan siap menyambut kehadiran Loma di dalam tubuhnya.
Hujan semakin lebat di luar sana, menyamarkan suara Loma dan Majer yang terengah-engah oleh gairah.
