Kini, ia merasa seperti cintanya telah kembali dan memenuhi hatinya. Majer perlahan membalas ciuman Loma. Hal itu membuat Majer mendesah dalam kenikmatan.
"Aku tahu kalau kamu masih mencintaiku, Majer," ucap Loma di sela-sela bibirnya.
Majer melepaskan bibirnya dan kemudian mundur selangkah. "Berikan aku waktu untuk berpikir."
Loma tersenyum samar. "Baiklah. Aku mengerti."
"Langit semakin gelap. Kita harus mendapatkan sesuatu untuk dimakan," kata Majer mengingatkan.
"Ah, kamu benar. Ayolah kita pergi."
Loma menggenggam tangannya dan mereka sama-sama berjalan semakin ke dalam hutan dan menemukan dua ekor musang yang sedang memakan sesuatu. Majer mengeluarkan pedangnya dan bersiap untuk menebasnya.
Loma melarangnya melakukannya. "Kamu akan menakuti mereka," bisik Loma. "Berubahlah menjadi harimau."
Majer memutar bola matanya. "Baiklah."