Setelah sekian lama ia selalu bergelut untuk memeriksa mayat dan penyebab kematiannya, baru kali ini ia melihat mayat yang mengerikan seperti itu. Tongka bisa melihat kesakitan dan penderitaan yang dialami animagus itu dari matanya.
Orang jahat itu sengaja membunuhnya untuk mengambil darahnya. Namun, Tongka tidak paham kegunaan mengambil darah animagus yang sudah mati. Darah animagus lebih berharga saat masih hidup.
Untuk darah animagus yang dikucurkan saat kematian akan mengandung jeritan dan kepahitan. Hal itu justru akan membawa hal buruk bagi orang yang meminumnya, jika memang sang pembunuh benar-benar meminumnya begitu saja.
Kematian animagus itu sangat tidak wajar dan membuat Tongka semakin penasaran untuk memeriksa sampel darahnya.
Ia mengambil sedikit darah itu dengan sebuh pipet ke atas sebuah kaca persegi, dan kemudiannya menutupnya dengan kaca yang lebih kecil dengan bantuan pinset.