Raymond tersedak ludahnya dan kemudian terbatuk beberapa kali. Victoria langsung melipat bibirnya. Raymond membalikkan badannya dan mengarahkan wajahnya ke arah Victoria dan Baron.
Namun, syukurlah karena matanya masih terpejam. Raymond menggerakkan bibirnya seperti yang sedang mengunyah. Lalu ia kembali mendengkur pelan.
"Dia tidak akan mendengar kita, kan?" tanya Victoria.
"Semoga saja. Mungkin mantraku sudah habis," ucap Baron sambil berbisik.
Victoria melihat bahu Raymond yang naik turun. Semoga saja Raymond benar-benar tertidur dan tidak mendengarkan pembicaraan mereka.
"Vic, kamu tidak boleh melihat mata para monyet itu karena mereka sangat sensitif. Jika kamu melihatnya terlalu lama, mereka akan menyangka jika kamu sedang mengancam mereka. Mereka bisa tiba-tiba menyerangmu."
Victoria meringis mendengar penjelasan dari Baron. "Jadi, apa yang yang harus aku lakukan?"