Akhirnya, Majer memilih mengenakan gaun dengan model duyung yang sederhana yang tertutup. Padahal Majer bisa mengenakan gaun dengan model yang lebih terbuka supaya bisa memperlihatkan bahunya yang bidang dan belahan dadanya yang indah.
Namun, Majer lebih suka terlihat sederhana dan tertutup. Ya, itulah karakter Majer yang sesungguhnya.
Keesokan harinya, Majer datang ke kamar Victoria. Ruma dan Conda membantu Majer untuk merias wajah dan rambutnya.
Selama dirias, Majer tampak tegang dan tidak ada setitik senyum yang terlintas di bibirnya.
"Majer, apa kamu baik-baik saja?" tanya Victoria. "Sejak tadi kamu tegang terus."
Ruma dan Conda undur diri untuk memberi privasi pada mereka berdua. Lalu Majer meremas tangan Victoria.
"Vic, apa menurutmu semua yang kulakukan ini konyol?" tanya Majer.
Victoria menghela napas, sambil merangkul Majer. "Kenapa kamu berkata seperti itu? Aku tidak menganggapmu konyol."
"Sungguh?" Majer melebarkan matanya.