"Tidak sehari pun aku pernah melupakanmu, Jakris. A-aku selalu memikirkanmu hingga aku pikir aku sudah gila," ucap Putri Raen.
"Aku pun sedih kehilanganmu, Raen."
Jakris memiringkan kepalanya sambil merengkuh wajah Putri Raen. Mereka berciuman dengan begitu mesra. Jakris melumat bibir Putri Raen dengan lembut.
Victoria memalingkan wajahnya. Ia tidak ingin melihat Jakris dan Putri Raen berciuman. Ia teringat saat Jakris menciumnya dengan paksa. Kini, pria itu berciuman dengan Putri Raen.
Rasanya sangat aneh. Bagaimana jika Putri Raen tahu jika Jakris baru saja mencium paksa Victoria? Akankah putri itu marah pada Jakris?
Ah, Victoria rasa, Putri Raen tidak akan pernah marah pada Jakris. Sekalipun pria itu membunuh Victoria, Putri Raen pun akan tetap membela pria itu dan mungkin menimpakan kesalahannya pada Victoria.