"pak ren, aku numpang ke kamar kecil...", ujar tri kepadaku yang baru saja menyapanya dan menyambut kedatangannya bersama sohibku, ferdian. aku mengangguk sambil tersenyum memandang kecantikan wajahnya yang berkerudung dan tubuhnya yang terbungkus gaun gamis panjangnya.
"fer... tri udah gak pake daleman kan...?", tanyaku pada ferdian yang mengangguk membuat napsuku bergelora.
"jadi udah elu kobel-kobel dong tadi di mobil ?", ujarku lagi dan ferdian hanya tertawa.
"ya biasa lah... buat pemanasan...", jawab ferdian sambil melepas sepatunya.
"beruntung banget loh fer.... dapetin tri, udah cantik masih muda, apalagi belum turun mesih, masih mamah muda....", pujiku.
"ya kita beruntung...", sahut ferdian
"iya, bener-bener pengen gue hamilin...", ujarku
"ya bareng-bareng lah he he he....", sahut ferdian membuatku tertawa bersamaan dengan tri yang keluar dari kamar mandi.
"kamu udah gak pake daleman kan tri...?", ujarku sambil mendekatinya.
"iiih pak ren... emang kenapa ?", jawabnya sambil tersipu-sipu membiarkan tanganku yang meraih gaun gamisnya dan menyingsingkannya dan kudapati kemulusan selangkangannya yang tak terbungkus celana dalam, bulu jembutnya yang tercukur rapi menghias indah di atas belahan bibir vaginanya.
"ah tri kamu seksi banget....", pujiku seraya ku jamah pangkal selangkangannya, ku belai bulu jembutnya, ku selipkan jariku pada belahan bibir vaginanya.
"ooohhh... pak ren...", lenguhnya wajah cantiknya memandangku. kudekap tubuhnya dan aku melumat bibirnya yang menyambut bibirku.bibir mungilnya yang lembut ku lumat dan saat lidahnya menjulur kuhisap dan kujilat dengan penuh napsu. tanganku yang sudah menyusup ke dalam gaun gamisnya dengan leluasa menjamah kedua buah dadanya yang ku remas-remas.
"dibuka ya tri...", pintaku tanpa menunggu jawabannya aku sudah melucuti gaun gamisnya namun kubiarkan kerudung nya yang masih tersisa membungkus kepalanya dengan begitu ia terlihat seksi dan cantik membuatku bernapsu melihatnya dengan tubuh telanjangnya yang hanya menyisakan kerudung di kepalanya.
"ah tri kamu cantik banget....", ucapku memeluk tubuh telanjangnya merapat di tubuhku. kupandangi lagi wajah cantiknya, sungguh masih terlihat muda dan segar. tri membuka mulutnya dan menjulurkan lidahnya yang ku sambut dengan lidahku saling mengulas gemas. tak tahan aku menghisap lidahnya yang kulumat dengan gemas. kedua tanganku leluasa menjamahi buah dadanya, bokongnya dan setiap inci kemulusan tubuhnya kujamahi, ku elus.
"eeemhh... kontol pak ren ngeganjel...", bisiknya dengan tersipu menggodaku dengan tubuhnya kupeluk erat seperti ini sudah pasti kontolku menonjol dan terjepit oleh tubuhnya.
"dibuka tri...", pintaku, tri meraih celana pendekku yang dilorotkannya ke bawah dan ia jongkok di hadapan kontolku yang mengacung keras. tanpa kuminta tri sudah menggenggam dan membelai kontolku.
"gedean mana sama kontol suamimu tri ?", godaku.
"eehh... sama kayaknya...", jawabnya dan kembali mulutnya menghisapi kontolku dengan lembut sambil tangannya mengocok dengan lembut. ku belai kepalanya yang terbungkus kerudung. sesekali ku tarik sehingga kontolku amblas masuk ke dalam kerongkongannya membuatnya terbatuk-batuk. ferdian mendekat dengan kontolnya yang setengah mengeras, menyodorkannya ke wajah tri yang meraih dengan satu tangannya lagi. dua kontol dalam genggaman tangannya, bergantian ia mengulum dan mengisap dengan penuh gairah.
"aaah trii....", gumam ferdian, kulihat lidah tri sedang menjilati kepala kontol ferdian yang sesekali diemutnya sementara kontolku hanya di kocok-kocoknya dengan tangan lentiknya. sungguh pemandangan indah seorang mamah mudah istri orang pula, berkerudung, cantik sedang menggenggam 2 kontol bersamaan.
"aaaah... ", geramku saat giliran kepala kontolku yang kini dijilatinya dan dikulumnya dengan lembut.
"ooh tri, kamu pinter banget....", pujiku sambil tanganku membelai kepalanya yang terbungkus kerudung.
kubiarkan tri untuk mengulum dan menikmati kontol ferdian, sementara satu tanganku menjamah, mengulas, meremas-remas bokongnya yang menyembul indah, satu tanganku lagi menikmati kekenyalan buah dadanya yang menggantung bebas kuremas-remas. kulit tri yang mulus terlihat putih dan bersih yang selalu tertutup oleh gaun gamisnya, wajahnya yang cantik dan masih muda belia walau sudah bersuami. aku sungguh beruntung bisa menikmati tubuh mamah muda seperti tri ini, pikirku.
"tri....", bisikku ditelinganya saat ia masih sibuk dengan kontol ferdian yang dilepasnya, wajah cantik nya tersenyum kepadaku dan ia menyambut bibirku yang mengecup bibirnya.lidahnya menjulur sehingga aku melumatnya dengan gemas. aku memegang kedua pipinya dan aku melumat bibirnya dengan gemas, kuhisap lidahnya yang menjulur keluar.
"eeeggghhhhh....", lenguhnya yang rupanya
ferdian sudah membenamkan kontolnya ke dalam va
gina tri yang menungging. aku memandang wajah cantiknya yang sayup, terlihat begitu menggairahkanku. terdengar lenguhan dari bibir mungilnya yang kembali aku kecup dan ku lumat. aku meraih buah dadanya yang menggantung mulai terayun oleh hentakan pinggang ferdian yang mulai menyetubuhinya. kusodorkan kontolku ke mulutnya yang menganga dan menerima kontolku sehingga terjejal oleh hentakan tubuhnya.
"fer... bini orang ini fer...", candaku kepada ferdian yang terus mengayunkan pinggangnya dengan kedua tangannya yang mencengkeram pinggang tri.
"justru bini orang rasanya enak ren.. he he...", tukas ferdian.
"kasih kesempatan lah buatku dulu...", ujarku tak lama ferdian memberi kesempatan kepadaku, aku mengambil alih di hadapan sembulan bokong tri yang menungging ku arahkan kepala kontolku dan menjejalkannya ke lubang vagina tri yang basah berlendir kemerahan.
"aaaaahhhh....", terdenar lenguhan tri dengan kepala mendongak dan ferdian menyodorkan kontolnya kemulut tri. aku mulai menggenjot tri dengan nikmatnya. kontolku melaju keluar masuk lubang vaginanya diiringi suara benturan pinggulku dengan bokongnya.
"aah memek kamu masih enak banget tri,.... masih sempit banget...", ucapku sambil terus menggoyangkan pinggangku, tanganku yang meremas-remas bokongnya sesekali menampar-namparnya seakan memacu kuda betina yang binal ini untuk berlari kencang.
"oooaaah.., pak reeeen...", lenguh tri dengan kontol ferdian yang terlepas dari mulutnya. aku meraih tubuhnya dan membaringkannya di kasur dengan kedua kaki terangkat mengangkang, ku arahkan kontolku kembali ke lubang vaginanya, menjejalkannya dan membenamkannya. pinggulku kembali bergoyang, menggenjot tri yang menggelepar di bawab tubuhku, tanganku meremas-remas kedua buah dadanya sambil kulumat dan kuhisap lidahnya dengan penuh napsu.
"aaaaaah... paaaak. reeeen.... aaaaaaaaaaah... ah ah ah ah...", tubuh tri bergetar hebat dengan orgasme yang direguknya membuatku terus menghujamkan kontolku dengan semakin semena-mena.
"uuugh...", geramku seraya kucabut kontolku sebelum ogasmeku terjadi, aku tak mau orgasme dulu, kuberikan kesempatan kepada ferdian untuk menggantikanku.
"enak, udah keluar ya tri...?", ujar ferdian sambil membimbing kontolnya ke lubang tri yang menganga. tri menggelinjang namun tak dapat dielakkannya kontol ferdian yang sudah terbenam di dalam vaginanya. pinggul ferdian mulai bergoyang, kontolnya menghujam-hujam lubang vagina tri tanpa ampun. sementara aku disamping tri sambil meremas-remas buah dadanya, memandang wajah tri yang sayup dengan mata hanya terpejam melenguh nikmat. kurapihkan kerudungnya sudah tak karuan membungkus kepalanya .
"sungguh cantik wanita ini...", pikirku seraya mendekat ke wajahnya, aku mencium bibirnya, kulumat walau dengan tubuhnya yang menghentak-hentak oleh pinggul ferdian yang terus menggenjotnya. namun tak lama seketika tubuh tri kembali bergetar hebat mencapai orgasme nya lagi.
"aaaaaaaahhhhh... aaaaahhh...", erang tri dengan tubuh bergetar hebat.
ferdian mencabut kontolnya, memberi kesempatan kepadaku untuk menggilir vagina tri bergantian, aku merentangkan kedua kaki tri, kuarahkan kepala kontolku ke lubang kenikmatanya yang berlendir kemerahan masih terlihat mungil.
"aaaaaaaahhhh....", lenguh tri saat kubenamkan kontolku dan kurasakan lubangnya yang hangat, berdenyut seakan mencengkeram dan meremas kontolku. aku merasa beruntung merasakan memek mamah muda yang cantik ini, pikirku, dengan usia perkawinannya yang masih seumur jagung dan ibarat mobil, tri belum pernah turun mesin.
"enak tri...", bisikku dengan wajahku diatas wajah cantiknya yang sayup mengangguk memandangku dan ia menyambut bibirku yang mengecup lembut, kulumat bibirnya dan kuhisap lidahnya dengan penuh napsu sambil perlahan pinggulku bergoyang naik turun sehingga kontolku menjulur keluar dan kembali terbenam dilubangnya, bergerak perlahan. tubuh mulusnya menggeliat menahan rasa nikmat dari setiap hujaman kontolku, kepalanya sesekali menggeleng seakan menggelepar. pinggulku mengayun semakin cepat membuat tri semakin menggelepar di bawah tubuhku, kerudungnya bergerak kian kemari dengan kepalanya yang menggeleng menahan kenikmatan kontolku. nafasnya tersengal dengan kedua buah dada.