Pukul lima sore, Sigit dan Amin langsung berangkat ke toko pakaian, dengan menggunakan sepeda motor milik Ganjar yang sengaja disimpan di saung untuk keperluan para pekerja, khususnya untuk mereka yang tinggal di saung tersebut.
"Min!" teriak Sigit.
"Iya, Git." Amin keluar dari kamar dan langsung melangkah menghampiri Sigit yang berada di luar mes.
"Ada apa, Git?" tanya Amin.
"Kunci motor di mana?" Sigit balas bertanya.
"Tanya Haikal. Tadi dia yang pakai motornya!" jawab Amin.
Sigit bergegas melangkah menuju ke rumah Haikal untuk segera mengambil kunci motor. Tidak lama kemudian, Sigit sudah kembali dan langsung mengajak Amin untuk segera berangkat.
"Ayo, Min!" ajak Sigit.
Amin bangkit dan langsung melangkah menuju ke arah Sigit yang sudah duduk di atas motor tersebut.
"Kalian mau ke mana?" teriak Haikal dari depan kediamannya.
"Belanja pakaian," jawab Amin balas berteriak.
"Nitip...!"
"Nitip apa, Kal?"
"Nitip pasir," jawab Haikal langsung masuk ke dalam rumahnya.
