Pukul satu siang, Ganjar mengajak istrinya untuk menghadiri acara peresmian jalan desa yang baru saja selesai dibangun di desa tersebut, "Kamu ikut ya, Neng!" kata Ganjar lirih.
"Ikut ke mana, A?" Aisyah balas bertanya sembari mengerutkan dahi.
"Ada acara peresmian jalan desa, ikut saja ya, Neng!"
"Iya, A." Aisyah bergegas bangkit dan langsung berkemas.
"Zahra diajak tidak, Neng?"
"Tidak usah, A. Nanti Teh Marni yang jemput ke rumah Ibu!"
"Nanti kalau menangis bagaimana?" tanya Ganjar tampak khawatir.
Aisyah menjawab penuh kelembutan, "Zahra tidak akan menangis, A. Selama ada Ibu, tahu sendiri Zahra itu seperti apa?!"
Beberapa saat kemudian, Aisyah sudah siap dan langsung meraih Faiz untuk diajak ke acara tersebut, "Ayo, A!" ajak Aisyah lirih.
Ganjar tersenyum dan bangkit. Sebelum berangkat, Aisyah melangkah ke ruang belakang untuk pamit kepada Marni yang saat itu sedang mencuci pakaian di sebelah kamar mandi.