Chereads / MI VOLAS VIN (I Want You) / Chapter 68 - CRAZY FOR YOU

Chapter 68 - CRAZY FOR YOU

"Ayo, kita lepas gaunmu, Baby! Aku harus belajar cara melepaskannya sebelum malam pertama kita." Leonardo menggoda Jasmine, melangkah mendekatinya membuat wanita itu mundur sampai mentok pada dinding kaca.

"Kita di tempat umum."

"Justru itu lebih menantang! Ah, Mi Volas Vin, Baby!" Leonardo berbisik.

"DASAR MESUM GILA!"

Jasmine mencoba mendorong dada Leonardo sekuat tenaga, tapi Leonardo justru memutar tubuh langsingnya menghadap ke arah kaca. Tangan Leonardo bergerak lincah melepaskan satu persatu untaian tali dari lubangnya.

Jasmine menggigit bibir, getaran halus mulai kembali merambat ke sekujur tubuh, membuatnya enggan untuk menghentikan aksi Leonardo. Tak hanya karena perasaannya, tubuh Jasmine pun merespon tindakkan itu sebagai wujud kebutuhan. Sudah hampir sebulan semenjak kehamilannya diketahui, semenjak itu pula Leonardo tak pernah menghampirinya.

Hidung Leonardo menempel pada tengkuk Jasmine, menghirup aroma tubuh wanitanya yang menghasilkan pheromon manis. Bau tubuh yang menarik lawan jenis itu tercium manis. Jasmine memejamkan mata saat menikmati hembusan napas yang menderu kasar di balik tengkuknya itu.

Tangan Leonardo segera meluruhkan gaun pengantin Jasmine ke bawah. Membuat tubuh moleknya terpapang polos di depan kaca. Hanya berbalutkan sebuah celana dalam putih berrenda yang seksi. Model shameless yang merekat ketat di pantat Jasmine.

"I love your body, Baby!" Leonardo berbisik sambil menatap bayangan Jasmine yang terpantul pada permukaan kaca. Bahu Jasmine naik turun tersenggal saat tangan Leonardo meraba naik dari perut ke dadanya. Memainkan dua buah tonjolannya dengan tangkas. Jasmine hampir-hampir mendesah, tapi dengan sekuat tenaga wanita itu menahannya.

Leonardo mengecup bahu, turun ke punggung, turun lagi di sepanjang garis tulang belakang. Kecupan-kecupan itu terus turun tanpa jeda, ke pinggang, bahkan sampai ke pangkal paha Jasmine sementara tangan nakal itu meremas pantatnya. Jasmine terpaksa bersandar ke depan, menempel pada kaca cermin karena kakinya terasa lemas. Kecuppan itu membuat Jasmine menggila karena sensasi basah dan hangat begitu menggetarkan syaraf-syarafnya.

Gila, aku menikmatinya, batin Jasmine mengerutuki dirinya sendiri. Wanita itu tersengal dan semakin melemas tak ayal tangan Leonardo mulai mengelus paha dan turun sampai ke pergelangan kaki.

"Leon argh ...," desah Jasmine memanggil nama Leonardo, ia berusaha menjaga akal sehatnya tetap pada tempat yang seharusnya. Tapi percuma, tubuhnya terlalu terbuai dengan kenikmatan yang diberikan oleh Leonardo sampai tanpa sadar memanggil nama prianya itu berkali-kali.

"Kau terlihat menikmatinya, Baby?!" Tangan Leonardo melepaskan celana dalam dari tubuh Jasmine.

"Aku ...," lirih Jasmine, ia terlalu malu untuk mengakui bahwa ucapan Leonardo benar adanya. Jasmine begitu menikmatinya sampai hampir gila rasanya.

Leonardo melepaskan kait pada heels putih tinggi dan melepaskannya dari kaki Jasmine. Jasmine menurut saja saat Leonardo mengangkat dan menaruh sebelah kaki Jasmine di atas pundaknya.

"Leon!!" Jasmine mulai mengeliat saat Leonardo menyesap area paling sensitif miliknya dengan cepat. Tangan keduanya saling bercengkrama, Leonardo menahan Jasmine agar tidak terjatuh, sementara lidahnya asyik bermain di dalam.

Peluh panas mulai menetes dari kening Jasmine, gairah yang membara membakar tubuh Jasmine dengan kenikmatan.

"Agh ... agh ...!" rancau Jasmine.

Leonardo menyeringai, ia menurunkan kaki Jasmine dan berhenti mencumbunya. Pria itu beralih untuk melumat bibir sang wanita, cepat dan tak beraturan. Jasmine melingkarkan lengannya pada bahu kokoh Leonardo. Menikmati aroma parfume mahal yang bercampur dengan aroma keringat dari tubuhnya.

Tak pernah terbesit dalam benakku kalau wanita secantik ini tega membunuh anaknya sendiri, batin Leonardo, ia mencekal dagu Jasmine, menatap wajah cantik penuh keringat itu lamat-lamat.

"Kenapa, Leon?" Jasmine sedikit takut dengan pandangan tajam dari mata elang Leonardo.

"Aku baru ingat ada meeting. Pakai bajumu lagi dan pulanglah. Kau harus tetap bugar saat hari H nanti." Leonardo juga merapikan pakaiannya dan meninggalkan Jasmine begitu saja.

Hah apa yang terjadi??? A—apa dia baru saja meninggalkanku begitu saja???! Dia pergi setelah bermain setengah jalan??? pikir Jasmine heran, ia melemas dan terjatuh ke bawah.

Jasmine menaruh tangan di atas dadanya yang berdebar sangat cepat. Bergemuruh dengan hebat karena permainan mereka yang tidak tuntas. Kepergian Leonardo menimbulkan ruang kosong tersendiri di dalam hati Jasmine. Menyisakan rasa penasaran yang tidak tuntas.

Ah, sialan. Aku menginginkannya, aku merindukan sentuhannya!! Aku merindukan persatuan dengan dirinya!! Jasmine menggigit bibirnya saat teringat belaian dan hentakan tubuh Leonardo yang pernah ia rasakan sebelumnya.

Ya Tuhan Kau sungguh tak tahu malu, Jas!! Jasmine mengerutuki dirinya sendiri, ia memeluk lutut sembari menjambak pelan rambut hitamnya.

•

•

•

Leonardo juga mengerutuki dirinya sendiri di dalam mobil. Kato sampai tercengang bingung dengan kelakuan tuannya itu.

Ah, sial! Aku harus menuntaskannya seorang diri! pikir Leonardo kesal ada dirinya. Ia harus menyalurkan hasratnya yang sama membuncahnya dengan Jasmine. Leonardo memang sengaja akan membuat Jasmine semakin menggila karena hasrat yang tak tersalurkan, maka dari itu ia berhenti di tengah permainan.

Bagaimana rasanya hidup dengan pria yang tak pernah bicara, memperhatikan, atau menyentuhnya setelah menikah. Mungkin itu akan menjadi balas dendam termanis bagi Leonardo. Sampai Jasmine merasakan cinta dan rasa sakit yang sama, Leonardo akan terus membuatnya tersiksa dengan semua itu.

"Kita ke mana Tuan?" tanya Kato.

"Pulang saja!"

ooooOoooo

Jasmine rindu dibelai sama Leon, giliran Leonnya jual mahal, nah hlo kapok nggak km Jas?? Tapi Kalau aku jadi Jasmine udah tak sikat dari tadi si Leon, wkwkwkwkkwkw!! Bercanda gengs..

Dukung kisah cinta Leon dan Jasmine. 💋💋💋💋💋 vote powerstone dan juga berikan komen terbaik kalian.