[Alurnya mundur ya Gaes!!]
.
.
.
Ting Tong …
Bel pintu terdengar.
Momo mendongakkan kepala, agak malas untuk kembali beranjak.
"Kenapa Om dokternya pulang cepat?? Kenapa juga pakai bel pintu di rumah sendiri?? Apa dia lupa membawa kunci??" Momo melangkah ke lantai satu dan membukankan pintu.
Seorang pria dengan rambut ikal dan panjang menutupi wajah bagian atas. Ia menggunakan juga masker untuk menutupi wajah bagian bawahnya. Mengenalan pakaian serba hitam, dan hanya mata yang tidak tertutup. Pria itu menatap ke arahnya. Momo langsung mendelik, ia tahu kalau mata yang menatapnya adalah mata yang sama yang telah melotot padanya semalam.
Momo langsung begidik ketakutan. Bukan … bukan hantu yang ditemuinya semalam, melainkan tetangganya.
"Halo, Sayangku." Sapaannya membuat Momo pucat pasi, secepat kilat Momo berusaha untuk menutup pintu. Tapi tangan Momo bergetar dan kakinya lemas.