Keduanya saling berhadap-hadapan dengan wajah yang begitu dekat. Sheryl mendongak sedang Mav menunduk ke bawah, pandangan mereka saling bertemu.
Degh!!
Wajah Sheryl menghangat saat melihat wajah tampan Mav. Bibirnya yang merah itu sungguh menggoda. Sheryl ingin menyentuhnya, ingin coba menempelkan bibirnya pada bibir ranum itu.
[Tidak! Apa yang kupikirkan. Jantungku hampir meledak. Sial! Kenapa sih Mav bisa begitu menarik? Kenapa ia terlahir setampan ini?] Sheryl mengerutuki Mav dalam hati.
Hih … Padaha Sheryl sudah mencoba untuk bersikap biasa-biasa saja. Kenapa jantungnya masih tetap berdebar tak karuan, ya?
Oh, apa lagi bau badan Mav yang maskulin dan segar. Padahal sudah seharian pria itu bekerja, mondar mandir di cafe, harusnya berkeringatkan?? Kenapa bukannya bertambah kecut malah terasa bertambah wangi dan menggoda indra menciuman Sheryl.
PLAK!
Sheryl menampar pipinya sendiri supaya lekas sadar.
"Eh??" Mav kaget.