Kediaman Wijaya. Satu Minggu kemudian.
Leonardo meneliti semua dokumen yang ia dapatkan dari Kesya. Tentang profil dari gadis yang bernama Sheryl Ananta, semua detailnya ada di sana. Tak ada yang mencurigakan, tidak ada yang aneh. Dia hanya gadis berusia sembilan belas tahun yang di asuh oleh kakek dan neneknya setelah kedua orang tuanya meninggal.
"Pekerjaan kakek dan neneknya adalah penjual tahu. Mereka menjual tahu buatan sendiri di rumah mereka di desa. Bukan industri besar. Hanya memproduksi sekuat tenaga dan menjualnya sampai habis. Mereka tak pernah menambah porsi atau pun pegawai. Jadi tiap pagi bila ingin mencicipi tahu buatan Kakek Nenek Ananta warga harus mengantrinya."
"Seenak apa tahunya?" Leonardo jadi sedikit penasaran dengan rasa tahu-nya alih-alih Sheryl.
"Apa Anda ingin saya membelinya untuk Anda, Tuan?" Tawar Kesya. Leonardo sedikit berpikir.
"Baiklah, coba kau beli tahunya."
"Jes, Tuan."
"Bagaimana dengan Sheryl, ada yang aneh dengan sifatnya?"