Mav menaruh koper dan tasnya. Ia mengamati flat sederhana itu. Langsung ada dapur begitu ia masuk, lalu ada kamar mandi dan mesin cuci dalam satu ruang yang sama. Di depannya langsung kamar dan balkon. Sungguh ruangan itu bahkan tak ada seperempat dari luas kamar Mav di mansion Wijaya.
Di dalam Mav langsung masuk untuk mandi dan membersihkan badan. Sudah seharian ia berputar-putar untuk mencari tempat tinggal. Mulai dari kos-kosan sampai apartemen sederhana seperti tempatnya tinggal saat ini. Mav memilih apartemen ini karena uang sewanya cukup murah, dua belas juta setahun. Itu berarti Mav harus mendapatkan satu juta tiap bulannya untuk membayar sewa apartemen.
Mav membanting badan di tengah-tengah kamar. Ia belum membeli ranjang. Namun rasa lelahnya membuat lantai keramik keras pun terasa nyaman. Mav mengamati plafon kamar yang kecoklatan. Pasti kalau tengah hujan plafonya rembes.
Krucuuk …