Ameera memejamkan mata, ia menyentuh pelan bibirnya. Ciuman Eric seakan masih membekas lekat di atas bibirnya. Membuat Ameera begitu merasa bersalah, hubungannya dengan Eric tak boleh lebih dari hubungan antara Tuan dan pengawalnya.
Ameera tak pernah menyangka bahwa perasaan Eric ternyata benar-benar nyata untuknya. Ameera menjadi gusar, minggu depan adalah hari pernikahannya dengan Victor. Dan saat-saat Ameera menantinya dengan penuh rasa gentar, Eric justru datang menawarkan sandaran. Bagaimana hati Ameera tidak goyah coba??
"Ugh!! Apa yang terjadi?! Bodoh!! Kenapa aku juga sangat menikmati ciuman bocah nakal itu?!" Ameera mendengus kesal, ia membolak balik tubuhnya di atas kasur karena kesal. Bisa-bisanya wanita dewasa sepertinya justru terbawa perasaan dan menerima ciuman Eric begitu saja.