Siang itu juga, saat Ameera dan Victor sibuk membuka handle pintu. Saat itu pula Leonardo mengikuti sang ayah untuk pergi menemui para kepala keluarga, yang konon katanya memiliki bisnis ilegal yang sama besarnya dengan bisnis keluarga Wijaya.
Leonardo terbengong saat sampai pada tempat perjanjian. Alih-alih sebuah hotel berbintang lima dengan fasilitas mewah dan modern, justru sebuah pabrik kosong yang terbengkalai yang ia temui.
Atap-atap banyak yang roboh, besi-besi berkarat, lahan di sekitar bangunan ditumbuhi rumput liar dan juga ilalang. Drum-drum bekas berserakan. Banyak sekali serangga yang merayap, dan bahkan mungkin ada ular melata yang bergabung dalam ekosistem pabrik bobrok itu.
"Sungguh ini tempat pertemuannya?" tanya Leonardo pada sang Ayah.
"Benar. Ayo kita masuk. Jangan banyak bicara di dalam sana, Leon. Satu patah kata saja bisa membuat mereka tahu kelemahanmu." Alexandro tersenyum saat memberi peringatan pada Leonardo.