Mike menatap lamat-lamat pada bocah bernama Eric. Tanpa sengaja, Eric yang tengah mengamati penonton bertemu pandang dengan netra Mike yang kedapatan mengamatinya juga.
Mata biru Eric yang seindah batu safir berkilat saat terkena cahaya dari lampu sorot. Mike langsung mengenali mata itu.
"Kaleela." Mike teringat pada gadis manis padang pasir yang mampu membuat hatinya berdesir karena tatapan mata biru seindah batu permata.
"Kau melihat ke arah nama, hah?!" Faadil melayangkan tinju yang begitu keras ke arah Eric. Eric yang membeku karena penasaran pada maksud tatapan Mike tak sadar kalau pertandingan telah di mulai.
Tubuh kurus Eric melayang ke udara lalu membentur ke jaring besi pada dinding ring.
"HUUUU!!!" sorak pendukung Faadil untuk menghina Eric.