Jasmine masih terus menatap suaminya dengan wajah masyegul. Sedang sang suami, tampaknya ia lebih memilih acuh dan tak peduli dengan ambegan wanitanya. Toh … meski sedang ngambek pun mulut Jasmine tetap terbuka lebar saat Leonardo menyuapkan makan siangnya.
[Silan! Kalau bukan karena singa-singa kecil ini terus membuatku lapar aku pasti menolak suapannya!] batin Jasmine sembari melirik ke arah Leonardo, mulutnya terus terbuka meski sedang kesal setengah mati.
[Kucing nakal ini belum menyerah rupanya!] Leonardo terkikih dalam hati. Lucu juga melihatnya ngambek.
"Enak? Mau nambah?" tanya Leonardo, Jasmine bergeleng, kenyang.
Leonardo tersenyum puas, ia lantas memberikan mangkok bubur pada Carl, dengan tangkas pria itu membereskan mangkok dan menggantinya dengan gelas keramik berisikan sarang burung walet.
"Ayo makan, biar kuat." Leonardo menyendokkan satu sendok penuh sendok bebek ke mulut Jasmine.
"Akkh!" Leonardo meminta Jasmine membuka mulut. Jasmine belum mau membuka mulut.