Sepuluh hari telah berlalu sejak kematian Jasmine. Baik dari kubu Leonardo mau pun Lexandro terus mencari keberadaan wanita itu sembari berpacu dengan waktu, antara pembangunan teluk dan pemilihan Leonardo sebagai walikota.
Namun nyatanya tak hanya Lexandro yang mulai gusar karena keadaan terbalik seratus delapan puluh derajad. Rafael dan juga tim-nya merasakan hal yang sama, mereka cukup gusar lantaran pihak Lexandro sama sekali tidak merespon —meski mereka telah dengan gamblangnya mencari perhatian dengan mengirimkan foto Jasmine di loker.
"Sudah beberapa kali kita mengirim foto dan pesan di dalam loker, namun yang ada Lexandro malah mengirimkan uang dan uang. Pria itu tak kunjung mengajak kita bertemu atau mencari keberadaan kita." Albert mendengus kesal.
"Lalu kita harus bagaimana?" Regina menyahut.