"Ryuu, benarkah? Benarkah Runa-chan pergi dari Jepang?" Reiko lekas saja berlari disertai wajah panik memasuki penthouse.
Nathan Ryuu menoleh ke samping dan menjumpai sang istri yang terburu-buru ke arahnya. Senyumnya segera terbit mengurai jelas ketampanannya. "Sayank, kukira kau tak pulang seperti kemarin." Ia lekas menangkap tubuh Reiko yang menerjang.
"Aku punya waktu cuma sampai malam ini saja, dan aku benar-benar syok ketika menerima kabar dari Akeno. Ponselku aku matikan sejak kemarin. Ryuu, benarkan Runa-chan pergi? Aku tak bisa menghubungi dia sejak tadi! Ryuu, jelaskan padaku, ada apa?" Reiko membombandir suaminya dengan rentetan pertanyaan.
Hal itu terlihat lucu dan menggemaskan di mata suaminya. Kenapa gadis dewasa seperti Reiko masih saja terlihat imut ketika sedang panik dan cemas seperti itu? Nathan Ryuu rasanya ingin segera menggotongnya ke kamar tidur.