Di kantornya, Runa masih saja memikirkan ucapan ibunya semalam. Sebagian dari apa yang dikatakan ibunya memang benar dan sesuai dengan kegelisahan yang dirasakan Runa.
Saat dia melihat ke Akeno, dia mulai membandingkan dirinya dengan rekan kerjanya itu. Penampilan Akeno selalu saja terlihat menawan dan berkelas, baju-bajunya dari butik ternama dan merek yang tak bisa diremehkan, seakan Akeno memang pantas bersanding dengan Itachi yang sama-sama berkelas serta memiliki wibawa tinggi.
Setelah itu, dia mulai membandingkan Itachi dengan Zuko. Calon suaminya itu jenis orang yang senang bicara seenaknya dan sama sekali tidak memiliki kewibawaan seperti Itachi, apalagi Nathan Ryuu yang tenang dan mengagumkan.
"Runa, melamun apa?" tanya Akeno saat melihat Runa yang diam dengan mata menerawang hampa di mejanya.
"O-Ohh, tidak. Tidak melamun, kok Akeno-san." Runa terkaget dan lekas menutupi kecanggungannya. "Aku … aku sedang berpikir …."
"Berpikir apa?" tanya Akeno ingin tahu.