Tidak disangka-sangka, anak bungsu Reiji dan Aimee ternyata begitu lugas ketika berbicara. Yah, tidak bisa disalahkan juga mengenai itu. Reiji membebaskan semua anak-anaknya untuk mampu mengungkapkan apa yang mereka pikirkan atau rasakan.
Sebagai orang Jepang asli, Reiji sangat paham berbagai dogma yang berkaitan dengan adat, sehingga dia sejak kecil banyak dibatasi oleh berbagai macam peraturan adat yang 'memberangus' dia dalam bertutur dan bersikap.
Sedangkan istrinya, orang kulit putih, lebih banyak memiliki kebebasan dalam menyampaikan pendapat dan sikap tanpa perlu banyak terbatasi oleh adat budaya.
Melihat kebebasan dari kaum barat, Reiji pun setuju untuk mengadaptasikannya dalam mendidik anak-anaknya agar tidak seperti dia pada waktu kecil.
Mungkin ini yang membuat Reiji memutuskan pindah ke Eropa, agar dia bisa lebih leluasa mengeluarkan semua potensi dirinya dan leluasa mengekspresikan diri pula.