Esok harinya, Rurika datang lebih awal dari biasanya dia ke dorm Synthesa di gedung G&G. Dia masih saja terngiang-ngiang dengan ancaman dari Nyonya Revka.
Ketika dia muncul di ruang fitness pagi itu, 4 gadis lainnya langsung menoleh ke Rurika.
"Wah, tumben sekali melihatmu di jam seperti ini, Ruri-chan." Aoi segera berseru sambil tangannya melambai ke Rurika. Tami segera saja menusuk pinggang Aoi menggunakan telunjuknya. Aoi pun meringis nakal.
"Kemarilah, Rurika. Kami sedang pemanasan. Yuk, sekalian saja mumpung coach belum datang." Reiko melambaikan tangan ke gadis yang tampak canggung dan gugup itu.
Saat ini, Rurika terlihat seperti sosok lain dari biasanya. Kini dia seperti lebih berhati-hati dan ragu-ragu. Oleh karenanya, dia bergerak cukup lamban di ambang pintu.
Reiko pun berlari kecil menghampiri Rurika dan menarik tangannya. Anehnya, Rurika tidak menolak dan patuh mengikuti Reiko. Lalu, dia pun mulai melakukan pemanasan seperti yang lainnya.