Sepeninggal Tami, Reiko duduk menyebelahi Rurika. "Apakah kau ingin yang lainnya? Misalkan susu cokelat hangat atau sejenis itu. Aku bisa membuatkanmu itu."
Rurika menatap Reiko dengan pandangan tegas dan bertanya, "Kenapa kau baik padaku?"
"Hee?" tanya Reiko dengan wajah bingungnya. Dia tak menyangka akan mendapatkan pertanyaan semacam itu dari Rurika.
"Kenapa kau baik padaku?" Rurika mengulangi pertanyaannya. "Padahal aku tidak pernah baik padamu. Aku bahkan berulang kali jahat padamu, aku bahkan berusaha menyingkirkanmu agar nilaiku bisa paling atas."
Wajar jika Rurika bertanya semacam itu pada Reiko, karena dia tidak pernah diajarkan sama sekali mengenai konsep berbuat baik secara tulus seperti yang Reiko lakukan. Dia tidak pernah mengenal apa itu kebaikan tanpa pamrih.