Malam itu, usai pemberitahuan hasil evaluasi bulan pertama kelima gadis trainee, Rurika menyewa hotel untuk menghabiskan waktu intim bersama Ronin.
Di sana, dia marah-marah karena tidak puas akan hasil poin evaluasi dia yang dinilai kurang tinggi. Padahal Ronin sudah menghibur dengan mengatakan poin dance Rurika paling tinggi dibandingkan 4 lainnya.
"Itu juga! Kenapa poin dance aku hanya berjarak sedikit dari Reiko? Kenapa poin dance aku tidak 10 sempurna? Ronin, apakah kau tidak memberiku nilai sempurna?" Rupanya Rurika masih tidak puas meski poin dance dia paling tinggi. Dia ingin poin sempurna.
"Lulu …." Ronin menatap putus asa ke Rurika.
Rurika lekas mengubah sikapnya dari marah-marah menjadi manja merayu ke Ronin. Katanya, "Ronin sayankku … tidak bisakah kau memberikan poin sempurna untukku?"