Uli tersenyum puas memandang suaminya yang begitu menikmati hasil olahan tangannya itu.
Perkataan Mamak yang tadi mengatakan bahwa orang kota makanya steak bukan ikan teri seolah terbantahkan dengan kenyataan yang dilihat Uli didepan matanya.
"Kamu benar-benar menyukainya?" tanya Uli dengan senyum yang tidak memudar.
Makanannya saja sampai tidak dia sentuh. Bahkan Luhut yang mulai curang karena mengambil nasi, lauk serta sayur dengan porsi yang banyak ia abaikan. Padahal tadi mereka sudah bertaruh.
Mamak dan Bapak saat telah selesai makan langsung pergi diam-diam dari ruang makan tanpa permisi. Begitu juga dengan Luhut yang sudah selesai mengambil makanannya.
Luhut terlihat begitu bahagia. Akibat adiknya sedang jatuh cinta membuat Uli melupakan taruhan mereka yang baru terjadi beberapa menit lalu. Sungguh sebuah keberuntungan untuk Luhut.
