"Kalian berdua ini sudah seperti kucing dan anjing saja. Tidak bisakah kalian kalau bertemu saling akur? Jangan beradu mulut seperti ini. Aku pening mendengarnya."
Arya akhirnya membuka suara setelah beberapa menit lalu pria itu hanya menjadi pendengar setia dari perdebatan kakak beradik tersebut.
"Aneh. Dibuat dari air mani yang sama. Berada dalam rahim yang sama. Ditubuh masing-masing juga terdapat darah yang sama tapi setiap bertemu sel
"Mengapa kamu jadi memarahiku? Asal kamu tahu ... aku sedang kesal setengah mati pada dirimu karena kamu pergi tanpa permisi."
Uli semakin menabuh genderang perang yang terjadi tanpa sebab tersebut.
Sungguh terlihat sangat aneh rencana yang wanita itu mainkan. Padahal kalau hanya untuk mencicipi makanan kenapa harus bertindak seperti makhluk paling terzolimi seperti ini.
Uli kan bisa saja menyuruh Arya secara langsung untuk mencicipi masakannya. Tidak mungkinlah seorang suami menolak tindakan baik seorang istri.
