Chereads / Labirin (Dimensi Misteri) / Chapter 25 - Dimensi Misteri

Chapter 25 - Dimensi Misteri

'Dimensi Misteri, itulah kata yang diucapkan olehnya kepadaku setelah dia berucap panjang lebar dalam menjelaskan tempat apa yang baru saja aku pijaki, banyak hal yang harus di perhatikan oleh diriku dan dirinya, dan termasuk dengan pergerakan dari semak-semak labirin tersebut'

"Aku tahu, kau pasti merasa bahwa aku adalah orang yang aneh, tapi percayalah … apapun yang aku ucapkan tentang tempat ini adalah nyata!" jelas Philip kepada Yama yang kini dengan berat menganggukkan kepalanya. Melihat hal itu, Philip tertawa lebar dan kemudian menggelengkan kepala.

"Tidak perlu memaksakan dirimu, jika kau belum mempercayai akuku sepenuhnya, aku akan menerangkan terlebih dahulu yang nantinya pun akan kau pahami dan percayai … jadi jujurlah jika saat ini kau belum mempercayai diriku sepenuhnya" terang Philip kepada Yama yang kini menganggukkan kepalanya dan kemudian berucap,

"Lalu, apa yang akan kau jelaskan kepadaku mengenai tempat ini?" tanya Yama kepada Philip yang kini terlihat berdehem untuk berpikir, sebelum akhirnya berucap,

"Yang kuketahui mengenai tempat ini, tempat ini mungkin sebuah hukuman, hukuman kepada mereka-mereka yang telah berbuat sebuah kesalahan, tapi itu semua masih persepsi diriku … aku tidak tahu persis kenapa mereka membawamu juga, tapi … aku merasa bahwa kita berada di sini untuk di hukum." jelas Philip kepada Yama yang kini mengerutkan dahinya setelah mendengar pernyataan itu.

"katakan saja bawa mereka membawamu dengan kekuatanmu, hal apapun yang membawamu kemari adalah kekuatanmu, sama halnya sepertiku … Oobleck adalah kekuatanku, karena aku dibawa oleh mereka ketika aku hendak melakukan sesuatu setelah jam pelajaran anak-anak kelasku usai." jelas Philip kepada Yama yang akhirnya menimbulkan sebuah tanda tanya besar kepadanya.

"Apa yang hendak kau lakukan setelah jam pelajaran usai?? apakah kau seorang guru?" tanya Yama kepada Philip yang kini tersenyum dan menganggukkan kepalanya,

"Ya … aku adalah guru untuk anak-anak yang tidak mampu." jelas Philip kepada Yama yang kemudian menganggukkan kepalanya mengerti dengan hal itu, tanpa bertanya lebih jauh lagi mengenai apa yang akan ia lakukan sebelumnya.

"Um … jika Oocbleck itu yang membawamu dan itu juga kekuatanmu, berarti kerikil adalah kekuatanku, begitu??" tanya Yama kepada Philip yang kini tersenyum dan menganggukkan kepalanya membenarkan itu.

"Tapi … kenapa kita memiliki kekuatan seperti di dunia game?? apakah kita akan menghajar monster?" Yama bertanya dengan polosnya kepada Philip yang kini terlihat menahan napasnya sebelum menghelakannya dengan kencang.

"Begini Yama, ada beberapa hal yang harus kamu tahu, kamu ingat dan kamu waspadai, dan ini benar-benar harus kau camkan dan simpan di dalam ingatanmu, kau mengerti?" ucap Philip kepada Yama, suasana pun seketika berubah menjadi serius, yang akhirnya membuat Yama pun menganggukkan kepalanya dengan bersungguh-sunggu dan berusaha untuk mendengarkan ucapan Philip sebaik mungkin.

"Hal pertama yang harus kamu ketahui, tempat ini bukanlah dunia … ini merupakan sebuah dimensi yang kita tidak ketahui di mana letaknya. Kau harus tahu ini karena di sini tidak ada matahari, tidak ada bulan dan juga bintang …" ucap Philip kepada Yama, membuat Yama dengan spontan begitu saja menoleh ke atas untuk mencari matahari dan ucapan Philip pun benar, tak ada matahari di atas langit tempat mereka berpijak saat itu, yang membuat Yama menjadi terkejut karenanya.

Ditolehkannya kembali Philip yang kini kembali menerangkan, "Waktu terang dan gelap di dalam labirin ini tidaklah tentu … mungkin detik kemudian saat ini bisa menjadi gelap, dan detik yang lainnya lagi akan menjadi terang, jadi aku harap kau akan terbiasa dan tidak kaget karenanya." sambung Philip kepadanya yang kini mulai menganggukkan kepalanya dengan cepat, berusaha memahami hal itu.

"Hal yang harus kamu waspadai adalah semak-semak, waktu gelap, dan juga elemen lainnya selain dari kekuatanmu." ucap Philip menambahkan dan penjelasannya kala itu membuat dahi Yama mengerut seraya bertanya kepadanya,

"Kenapa kita harus mewaspadai ketiga hal itu??" tanya Yama kepada Philip yang kini menolehkan pandangannya ke kanan dan ke kiri ketika mereka mendapati sebuah perempatan dan kemudian berbelok ke arah kiri dengan Yama yang terus mengikuti langkah dari dirinya di samping kanannya.

"Semak-semak adalah hal pertama yang harus kita waspadai, karena mereka bergerak dengan sendirinya, dan kita harus berhati-hati agar kita tidak tersesat dan tidak dipertemukan oleh musuh dan lawan kita." jelas Philip kepada Yama yang mengerutkan keningnya mendengar kata musuh dan lawan dari Philip, yang akhirnya membuat Yama berprasangkan bahwa tempat ini memang nyaris seperti game VR yang selalu dimainkan olehnya dan juga teman-temannya.

"Oke … lalu bagaimana dengan waktu yang gelap??" tanya Yama kepada Philip yang kini terduduk tidak jauh dari sana karena lelah, yang membuat Yama pun ikut terduduk di sampingnya untuk ikut beristirahat dengan bersandar di salah satu dinding labirin itu.

Dibukanya ransel milik Philip dan dikeluarkannya botol air minum untuk dirinya dan ia juga berbagi dengan Yama.

"Terima kasih." ucap Yama kepada Philip yang kini mengangguk menanggapinya,

"Untuk waktu gelap, itu adalah waktu yang sempurna bagi mereka untuk menyerang yang lemah, dan itu akan sangat berbahaya bagimu … jadi, ketika waktu gelap tiba, kau harus segera pergi untuk mencari tempat bersembunyi dan jangan pernah keluar hingga waktu terang kembali tiba." jelas Philip kepada Yama yang kini menganggukkan kepalanya untuk memahami dan mengingat hal itu.

"Lalu, apa yang kamu maksud dengan elemen lain?? seperti apa itu?" tanya Yama kepada Philip yang kini menoleh ke kanan dan ke kiri untuk kembali mengecek keadaan sekitar.

"Akan kuberikan contoh elemen lain, misalkan kau melihat sebuah genangan air di antara rerumputan atau kau merasakan angin yang menerpa tubuhmu, maka kau harus segera pergi. Elemen lain adalah hal yang paling berbahaya, karena mungkin saja itu merupakan sebuah perangkap untuk kita, jadi jika kau melihat ada elemen lain selain semak-semak, hal pertama yang harus kau lakukan adalah berlari sejauh-jauhnya dan bersembunyi dari sana." jelas Philip kepada Yama yang kini mulai berpikir.

"Jika elemen itu merupakan kekuatan orang lain, maka mereka adalah musuh kita, begitu?" tanya Yama kepada Philip,

"Ada satu hal yang terakhir yang harus kau ingat dan camkan … Jangan pernah untuk mudah percaya kepada orang lain, karena sebenarnya mereka adalah musuh yang nyata." jelas Philip kepada Yama yang kini mulai menegang dan merasa cemas dan panik.

"Sebenarnya, kenapa aku berada di sini?? dan apa yang kita cari? Karena biasanya di dalam games, jika ada pertempuran atau lawan, berarti ada yang kita rebutkan bukan?" tanya Yama kepada Philip yang kini menganggukkan kepalanya menanggapi itu,

"Kunci untuk kembali, Yama … itu adalah hal yang kita cari dan kita rebutkan di dimensi ini." jawab Philip kepada Yama yang kini menghembuskan napasnya dengan cukup berat, seolah memahami bahwa kedepannya pasti tidaklah mudah.

"Apakah jika kita mati di sini, kita tidak akan bisa kembali ke dunia?" tanya Yama yang kemudian membuat Philip menganggukkan kepalanya dan membuat Yama semakin khawatir dengan itu semua.