Untuk mencari keberadaan istrinya, Hilman mencari anak-anak yang biasa main bersamanya. Ia mencari tiga kurcaci yang sudah pasti tahu ke mana Laila pergi.
Mengendarai motornya, ia memasuki ke wilayah di mana Laila dan tiga kurcaci tinggal. Ia melihat beberapa orang yang sedang bekerja dipagi yang cerah itu. Walau suasana hati Hilman tidak cerah seperti hari ini.
"Pak, permisi ... apa Bapak tahu, di mana anak-anak yang biasa bermain dengan Laila?" tanya Hilman pada seorang pria paruh baya yang lewat. Ia berhenti sejenak dari sepeda motornya hanya untuk bertanya.
"Oh, kamu bukannya istrinya Laila? Oh, iya ... tadi kulihat anak-anak sedang main sepeda ke arah sungai." Pria paruh baya itu jelas tahu Laila. Apalagi dengan tiga kurcaci yang sering bermain dengannya.
"Oh, kalau sungainya ke arah mana, Pak? Maaf, soalnya tidak tahu arah sungainya. Saya jarang ke sini, soalnya," ujar Hilman.