Hilman meninggalkan mushola karena tidak menemukan Laila. Lagipula ia tidak ingin melihat orang-orang itu. Hampir saja ia baku hantam dengan orang-orang di sana. Untungnya ia tahu diri dan memang tidak terlihat Laila. Ia juga sudah memeriksa keadaan di dalam dan bertemu dengan Fauzi.
Hanya Fauzi lelaki yang bisa membuatnya merasakan cemburu. Bukan tidak mungkin kalau Laila datang pada pria itu karena merasa disakiti. Bahkan Hilman tahu kalau dirinya bersalah besar. Tapi harapannya untuk kembali bertemu dengan sang istri, masih ada.
"Ugh, sial! Kenapa jadi seperti ini, sih? Sungguh ini tidak seperti yang kuharapkan! Shiittt!" pekiknya sambil mengerem sepeda motornya.
Hilman kaget karena hampir menabrak kucing yang tiba-tiba lewat di tengah-tengah jalan. Untungnya ia tidak sempat menabraknya. Kucing itu sudah berlari sangat cepat ke sebrang jalan.