Hari-hari hidup seperti biasa bagi Eva. Tidak ada kebahagiaan yang nyata dalam dirinya. Walau bahagia, itu hanya sementara saja. Itu hanya kepuasan sementara. Menunggu sang suami seperti biasanya, saat ditinggal. Hanya bisa melihat bunga-bunga yang ia beli dan ia tanam di pekarangan rumah itu.
Secangkir kopi hitam tidak bisa membuat perasaannya membaik. Bukan harta yang membuatnya hidup bahagia. Setiap hari ia berharap mendapatkan kejutan dari Tuhan. Walau dirinya bukan orang yang benar-benar sudah berubah menjadi orang baik.
"Huh ... apakah hari ini akan berakhir sia-sia? Apakah besok dan seterusnya akan seperti ini terus? Mungkin ini tidak seperti rumah tangga kebanyakan yang dinyinyirin tetangga. Tapi masalah orang beda-beda."