Hari semakin siang, mereka menuju keputusan Laila untuk membangunkan suaminya yang bersama dengan Eva. Mereka semua tidak tahu permasalahan keluarga itu. Tapi mereka juga ingin segera menyelesaikan tugas. Karena besok, mereka ingin bermain-main saja.
"Apa yang harus aku lakukan? Apa mereka akan menunggu di luar? Tapi aku tidak berani membangunkan mas Hilman dan mbak Eva. Ya Allah, bantu hamba-Mu ini. Semoga ada jalan yang baik untuk semuanya. Andaikan aku sekolah tinggi, mungkin aku bisa mengajari mereka. Sayangnya aku hanya sampai sekolah dasar."
Tanpa sadar, Laila telah mencuci semuanya. Ia harus mengambil keputusan untuk membangunkan Hilman atau tidak. Tapi ia harus membantu anak-anak itu. Sekilas ia berpikir untuk menyerah saja. Namun ia sudah dipercaya oleh mereka untuk mengajarinya. Selain sang suami, ia tidak tahu dengan siapa ia meminta tolong.
