Begitu Laila membuka pintu, terlihat Laila yang semakin segar. Tidak seperti tadi yang terlihat pucat, sekarang jauh terlihat lebih baik dari sebelumnya. Laila bingung, mengapa Arumi sudah ada di depan pintu kamar mandi, tersenyum kepadanya.
"Mbak Arumi? Kamu kenapa senyam-senyum, gitu?" tanya Laila bingung.
"Ya ampun, Laila! Kamu ini lagi sakit, ngapain kamu keluar-keluar segala? Kamu ini, mbak bilangin tetap saja, yah!" ujar Arumi yang tidak bisa mengontrol dan memarahi Laila.
Arumi menyembunyikan kekagumannya serta mengkhawatirkan perempuan itu. Ia tidak sengaja juga memarahinya tapi ia sudah cukup mengatakannya barusan. Ia tidak menambah kata lagi. Perlahan Arumi menggandeng Laila dan menuntunnya ke kamar.
Laila tahu kalau dirinya yang salah. Tapi karena ia diberi kekuatan untuk pergi ke kamar mandi, ia melakukannya. Ia mandi dan sudah berganti pakaian. Dengan rambut yang masih basah.