"Iih, ini anak dua! Sudah berbuat salah, dikasih hukuman, malah ngelunjak! Apa kalian mau kakak kasih hukuman yang lebih berat lagi, hah?" ketus Veve sambil menjewer kembali dua anak itu.
"Ampuun, Kak. Ampuun! Kami akan melakukan yang Kakak mau. Tapi untuk apa katak-katak itu, Kak? Tolong lepaskan, Kak. Kami akan lakuin apa kata Kakak berdua."
"Sudahlah, Ve." Rara menghembuskan nafas pelan. "Mereka hanya anak-anak yang masih kecil. Kamu jangan begitu sama mereka! Lepaskan saja mereka!" pungkasnya lirih.
"Dihh, anak kecil? Memang mereka anak kecil, Ra. Tapi mereka kayak bukan anak kecil." Veve tentu tidak terima kalau mereka disebut sebagai anak kecil. "Mereka kecil-kecil sudah mesum. Lebih baik kita lemparkan mereka berdua agar jadi makanan ikan di kolam! Telanjangin sekalian biar anak-anak ini tahu rasa!"
Veve tersenyum menyeringai pada dua anak itu sambil memainkan jarinya, bersiap melakukan penyiksaan pada dua anak lelaki itu. Hal itu membuat keduanya merasa takut.