Dua ekor elang saling beradu argumen. Pekikan burung itu terus mengusik telinga Ronald dan orang-orang sekitarnya. Saat salah satu naga Guivres hendak untuk menyerang Marc, burung elang hitam mengepakkan sayap. Melesat bagaikan sebuah peluru sniper menuju target. Suara bising beserta lubang menganga, menembus kulit hingga tubuh naga Guivres. Seketika, langsung roboh dalam sekejap. Aura berwarna merah tua dan pekikan burung menjalak di mana-mana. Mengejek burung elang bertubuh pendek.
Ekspresinya tidak mau kalah dengannya. Burung elang hitam bertubuh pendek memekikkan suara lantang. Marc menatap tajam padanya. Tersenyum miring dari bibirnya. Ronald mengerutkan kening. Ekspresinya menyeringai. Menjentikkan jarinya. Merubah dua ekor burung elam hitam jadi satu bagian dalam tubuhnya. Sebelum dia lakukan gabungan, sebuah kubah berbentuk lingkaran menyelimutinya. Menatap tajam pada Otto.
"Ronald, jangan beritahukan hal ini kepada siapapun."