Jantung Fiza berpacu dengan cepat. Rentetan doa ia lantunkan dihati. Langsung saja Fiza menggoes sepeda nya secepat mungkin. Deru keras dari motor terdengar dari kejauhan, itu artinya memang pengemudi itulah yang menerornya!
Fiza tampak menikmati gelato dengan lahap. Pria tampan di depannya hanya bisa tersenyum manis. Saat mengingat dirinya tak sendiri di sana, Fiza sontak mengangkat kepalanya.
"Ah, karena gelato ini aku melupakan kakak.." ringis Fiza menahan malu.
"Hahaha, gapapa kok.. Yang penting kamu udah baikan," terangnya tertawa pelan. Fiza yang kaget sontak menonjok orang yang dibelakangnya. Setelah menonjok orang itu Fiza menatap tangannya yang berdarah tak percaya.
"Oh iya, nama mu siapa? Maaf yah tentang kejadian tak mengenakkan tadi," ucapnya tak enak.
"Aku Fizara Noora kak, biasanya sih temen manggil Fiza" jawab Fiza seadanya.
Pria itu mengangguk dan memegang dagunya. Terlihat memikirkan sesuatu yang tidak dapat ditebak oleh Fiza.
