Hii
Happy Reading!
***
Tidak terasa, dua jam telah berlalu. Empat remaja yang tengah menjenguk Raya bersiap untuk pergi. Mewakili tiga remaja lainnya, Samudera pamit. "Raya, istirahat yang banyak di sini. Untuk masalah Tiana bakal gue urus sebaik mungkin, oh. Soal sepatu juga bakal gue urus sebisanya. Oke?"
Mendengar kalimat penenang dari Samudera, Raya kembali meneteskan air mata. Bibirnya menyungging seutas senyum hangat. Setelah tiga tahun menimba ilmu di SMA Hexagon, baru kali ini dia mendapat perlakuan baik.
"Terimakasih banyak, Sam. Gue gatau gimana kedepannya kalau gaada elu.." Raya berkata sambil menutup wajahnya lantaran malu karena kembali menangis layaknya bayi yang baru lahir.
Tidak senang dengan kedekatan antara kekasihnya dan Raya, gadis yang sedari tadi menahan amarah berjalan maju. Dia mendekati kakak kelasnya, lalu menyodorkan cokelat yang sebelumnya Samudera berikan.