Hiii!
Happy Reading!
***
Setelah pengobatan sederhana untuk Angkasa selesai, keduanya langsung menghampiri siswi yang mereka tolong beberapa saat lalu. Dilihat dari warna dasinya, Axel tahu betul kalau gadis itu anak kelas 12. "Kenapa dia mau dibunuh yah?" gumam Angkasa menatap wajah tenang Raya yang tak sadarkan diri diruang ICU.
Di sampingnya, Axel menggeleng tak tahu. Pikiran gadis itu kembali melayang saat melihat kondisi seragam Raya acak-acakan dan kotor. Hal-hal kecil seperti itu membuktikan kalau Raya adalah korban bullying. Axel tak habis pikir, ia kira pembuli sudah tidak ada sejak Samudera sering berpatroli dan mengamati semua warga sekolah, nyatanya hal menyeramkan seperti Bullying masih bisa luput dari mata Osis?
"Kayanya, kak Timur wajib meningkatkan sistem pengamatan.." gumam Axel berpikir keras, di sebelahnya Angkasa hanya bisa mengerutkan kening tak paham. Bagi murid pindahan di hari pertama sepertinya, mana mungkin Angkasa paham!