Waktu terus berjalan, setelah diberikan obat penenang oleh dokter Andra pun mulai bisa beristirahat. Dia terbaring dengan tatapan yang kosong, sementara Marlyna memegangi lengannya sembari duduk dipinggir ranjang. Beberapa perwakilan dari perusahaan datang dan menjenguk lelaki ini, namun tidak lama karena dokter menyarankannya untuk beristirahat.
"Marlyna." panggil Andra pelan.
"Iya ada apa sayang?" tanya Marlyna.
Andra menatap kekasihnya. "Apa ibu dan ayahku tidak kemari?"
"Aku sudah memberi kabar pada ibumu, hanya saja belum ada respon. Mungkin dia sedang sibuk Andra. Jadi sudahlah jangan pikirkan apa pun, ada aku disini yang menemanimu." ucap Marlyna dengan senyum kecil diwajahnya.
"Kapan aku bisa pulang? tempat ini sangat sumpek, membuatku tidak nyaman. Panggilkan dokter sekarang aku ingin rawat jalan saja!" perintah Andra pada kekasihnya.