Andra masih tidak percaya dengan apa yang di ucapkan Jino, karena jelas sekali kemarin malam mereka sempat mengobrol dengan lancar tanpa ada masalah apapun. Namun nasib manusia memang tidak bisa ditebak, jika sang ayah benar tengah sakit. Kedua kakak beradik ini harus segera terbang ke Amerika untuk menemui orang tua mereka. Tidak ada satu pun hal yang Andra pikirkan sekarang kecuali kesehatan sang ayah, karena bagaimana pun lelaki itu adalah orang tua yang sudah membesarkannya sampai sekarang. Tanpa rencana atau pun persiapan, Andra mengajak Jino untuk mengambil penerbangan malam ini juga.
"Kau yakin akan pergi sekarang kak? lalu bagaimana dengan Marlyna? kau belum memberinya kabar." ucap Jino dengan wajah khawatir.
Andra menarik nafasnya panjang. "Jangan khawatir, dia pasti akan mengerti. Ketika diperjalanan nanti aku akan menelponnya, sekarang ayo cepat! waktu kita tidak banyak."