Chereads / My Crazy Boss ! / Chapter 20 - Hanya sebatas partner

Chapter 20 - Hanya sebatas partner

"Pulanglah! kita bertemu lagi di kantor besok. Ingat dengan kata-kata yang kau janjikan tadi gadis ceroboh?!" tanya Andra dengan smirk khasnya.

"Iya!"

Marlyna buru-buru membuka pintu mobil mewah yang ditumpanginya itu lalu pergi meninggalkan Andra begitu saja, persetan dengan janji yang dia buat ketika di sauna itu. Dia hanya ingin segera lepas dari jeratan Boss mesum yang setiap saat selalu menyerangnya dengan begitu banyak godaan.

Ciuman, sentuhan bahkan lelaki itu dengan gampangnya mengatakan hal-hal fulgar dihadapan pegawai perempuannya tanpa rasa malu. Bagaimana bisa Marlyna bertahan dalam kondisi seperti itu?! sangat tidak mungkin.

Brakk !

"Aku pulang!"

Ketika Marlyna baru memasuki rumah, dia melihat sang ibu tengah bersantai dengan cemilan yang disantapnya. Tidak ada rasa khawatir atau apa pun, damai seolah tidak memiliki beban untuk dipikirkan. Wanita paruh baya itu sudah mendengar semua dari suaminya jika Marlyna menginap dirumah sang Boss yang menarik bagaikan apel tetangga yang ingin dia petik. Apa lagi yang harus dia khawatirkan?

"Ibu!" rengek Marlyna.

Sang ibu menatap putrinya sekilas, lalu kembali fokus pada sinetron yang tengah dia tonton. "Kau sudah pulang? bagaimana dengan malam pertamamu? kau sukses menggoda Boss tampanmu itu?" tanya Anna sembrono.

Marlyna melotot tajam bukan main. "Ibu! kenapa bertanya hal seperti itu?! harusnya ibu mengkhawatirkan aku. Tapi kenapa rasanya ibu terlihat senang jika aku di apa-apakan oleh Boss gila itu!" rengek Marlyna kesal.

Anna menatap tajam putrinya. "Tentu saja! heh dengarkan ibu baik-baik. Jangan lewatkan kesempatan sekecil apa pun okay? pelet terus lelaki kaya itu dengan wajah cantikmu! jangan salah paham. Ini demi kebaikanmu sendiri, carilah lelaki kaya bukan miskin seperti ayahmu itu!" bentak Anna.

"Ah ibu! kau seolah menjual anakmu sendiri. Dimana ayah? aku akan mengadu padanya saja!"

"Aishhh anak ini, apa kau tidak pernah menonton sinetron yang tengah tenar saat ini? para gadis-gadis cantik sepertimu bisa menikahi lelaki kaya raya seperti Andra! apalagi yang kau inginkan?cepat dapatkan dia!" tegas Anna.

"Ibu sadarlah! ini bukan dunia sinetron. Lagi pula Andra tidak mungkin menikahi gadis sepertiku!"

Marlyna pergi meninggalkan ibunya yang sudah kerasukan setan sinetron itu dengan perasaan kesal. Seperti dugaan dia sebelumnya, wanita paruh baya itu tidak akan pernah mendengarkan keluhan Marlyna. Dia hanya akan tertarik pada harta dan posisi tinggi yang bisa dia pamerkan pada teman-teman arisannya nanti. Berbeda dengan pak Dimas, yang setiap saat selalu mengerti dan memperhatikan putri semata wayangnya itu.

"Astaga anak siapa dia! apa susahnya menggoda lelaki tampan seperti Andra? hm Marlyna oh Marlyna." gumam Anna.

***

Komprang!

Make up dan barang-barang lain yang ada dimeja rias Marlyna dia acak-acak. Kesal, marah, jantung berdetak kencang serta ingatan mesum terus mengganggu gadis ini setiap detiknya. Apalagi dengan bekas kiss mark yang terpang-pang jelas dilehernya itu dia semakin ingin meledak.

"Bagaimana cara menghilangkan tanda merah dileher ku ini? ahh sialan kenapa begitu banyak!"

Marlyna resah melihat tanda merah yang menjajar dileher jenjangnya, jika bukan karena alas bedak yang dia pakai tadi mungkin sang ibu sudah melihatnya dengan jelas. Dan wanita paruh baya itu akan bertanya dengan pikiran yang sudah pasti akan traveling jauhnya. Tidak bisa dibayangkan.

Namun sejenak Marlyna teringat dengan janjinya tadi siang, dimana dia harus memberikan kecupan mesra pada Andra besok dan tepat di depan Sarah. Apa dia gila? bagaimana mungkin gadis ini mampu melakukan hal seperti itu? lagi pula kenapa Marlyna langsung menyetujui janji yang ditawarkan sang Boss hanya karena ingin cepat pulang?! benar-benar ceroboh.

"Marlyna kau harus makan jengkol dan pete banyak hari ini, agar lelaki itu tidak akan mencium bibirmu besok, ahh sialan!"

Gadis cantik ini menggulingkan tubuhnya di ranjang, memikirkan segala hal yang sudah terjadi ketika dia masuk ke perusahaan terkutuk itu. Ciuman dileher, bibir, lalu benda berharga miliknya dirampas begitu saja! benar-benar hari yang penuh dengan godaan iman.

Tringg !

Satu notifikasi masuk, Marlyna buru-buru menatap layar ponselnya. Satu pesan masuk dari lelaki yang tidak asing lagi, Jino. Dengan penuh penasaran gadis ini membuka pesan tersebut.

Jino :"Nona maafkan atas sikapku kemarin. Aku menyesal, jangan membuat kejadian itu merubah pertemanan kita okay? aku akan melakukan apapun agar Nona mau memaafkan ku. Bagaimana kemarin kau pulang dengan aman? aku sangat khawatir karena kak Andra membawamu. Oh satu lagi, aku harap kau merahasiakan identitas ku sebagai adik kandung Andra, please!" tulis lelaki itu rinci.

Marlyna masih tidak mengerti dan mempercayai situasi ini, Jino menjelekan kakak kandungnya sendiri? kemudian Andra juga sama persis. Apa yang terjadi pada mereka sebenarnya? Marlyna dibuat penasaran dengan fakta baru yang dia ketahui kemarin malam.

Marlyna :"Baiklah aku akan memaafkanmu, tapi jika boleh aku bertanya. Apa yang sebenarnya terjadi diantara kalian?" tulis Marlyna.

Jino :"Tidak ada. Kami hanya tidak akrab sejak kecil, jadi tolong rahasiakan ini okay? aku hanya ingin kau saja yang tahu jika aku dan Andra adalah seorang adik kakak." balas Jino cepat.

Marlyna hanya membalas kata 'okay' kemudian melempar kembali ponselnya ke ranjang. Memikirkan bagaimana kelanjutan hari esok yang mungkin akan terasa semakin sulit baginya.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu kamar mengagetkan gadis ini dari lamunan, dia buru-buru memakai syal di kursi untuk menutupi leher yang penuh kiss mark itu. Seorang gadis datang membawa dua box ayam goreng pedas kesukaannya karena mendengar jika sahabatnya ini tengah sakit dan menghilang sejak kemarin. Firda, siapa lagi jika bukan dia.

"Kadal Mesir kau baik-baik saja? apa yang sakit? huaaaa kenapa kau tidak bilang jika sedang sakit? aku membawakanmu ayam goreng pedas! ayo kita hajar dengan bir ini !" ucap Firda heboh.

Marlyna buru-buru mengunci pintu kamarnya dan menarik Firda untuk duduk di ranjang, dia menceritakan semua kejadian yang udah dia lalui kemarin secara rinci dan detail. Bahkan tentang tanda merah dilehernya yang berjumlah sampai 5 biji seperti sarang nyamuk.

Plakk !

Firda memukul pantat sahabatnya sangat keras. "Kenapa kau tidak bilang padaku hah? wah hebat sekali. Bagaimana kau bisa tidur dengan lelaki tampan bernama Andra itu? aku iri padamu!" ucap Firda heboh.

"Iri pantatmu! kau tahu betapa takutnya aku sekarang! bagaimana jika aku hamil? lalu arghh aku tidak bisa membayangkan kelanjutan hidupmu nanti." ucap Marlyna heboh.

Firda memegang wajah sahabatnya itu, dia paham jika ini adalah hal yang sangat mengejutkan bagi Marlyna. Tapi itu adalah sebuah keberuntungan, karena dari beribu wanita yang mengantri. Gadis ceroboh ini bisa dengan cepat mendapatkan seorang Andra syaputra.

"Heh apa kalian benar-benar berkencan? aku rasa dia menyukaimu!?" tanya Firda penasaran.

"Tidak! kami hanya partner dalam bekerja tidak lebih dari itu!" jawab Marlyna cepat.

"Itu tidak mungkin! kau tahu? Andra bukanlah type lelaki yang terus mengejar wanita aneh sepertimu. Lihat apa yang kau miliki? dada yang besar? atau bokong bulat?" tanya Firda sembari menggerayami tubuh sahabatnya.

Plakk !

Tangan mungil itu refleks memukul Firda. "Kau itu benar-benar! aku memang tidak secantik wanita lain sih. Tapi dia selalu mengatakan jika aku ini sangat menarik dimatanya, iya aku rasa begitu!" jawab Marlyna.

"Wah... kau akan jadi mainan lelaki itu selanjutnya. Marlyna siapkan mental mu sekarang, karena mulai besok kau akan dapat serangan yang lebih berbahaya lagi !"