"Oh jadi itu mau nu Marlyna? baiklah lebih baik aku telpon Andra sekarang dan mengatakan jika kekasihnya sedang berada bersamaku dikamar. Bagaimana, apa kau lebih suka hal itu terjadi? atau oh aku kirim saja video kita semalam pada kakakku? itu pasti akan sangat menyenangkan."
Marlyna menatap lelaki yang ada dihadapannya itu dengan tangan yang sedikit gemetar, Jino benar-benar tega melakukan semua ini kepadanya. Padahal selama ini dia sudah berbuat sangat baik dan menganggap jika lelaki arogan dan kasar itu adalah seorang yang bisa dipercaya, namun sekarang Jino menghancurkan semuanya. Hubungan yang telah lama terjalin sangat dekat pun harus hilang karena sebuah keegoisan.
Gadis itu menundukan kepalanya dihadapan Jino lalu memohon dengan sangat. "Jino, aku mohon jangan lakukan itu."