"Ayah apa kau bercanda? kami tidak mungkin menikah!"
Ucapan Andra membuat Marlyna ingin sekali merobek mulutnya, dia seolah tidak menginginkan pernikahan tidak terjadi diantara mereka. Padahal jawaban Marlyna tadi pada tuan Anggara adalah sebuah gurauan, atau mungkin lelaki itu menganggapnya serius?! dan mencoba balas dendam kepada kekasihnya. Gadis cantik ini hanya bisa diam sekarang, mendengarkan celotehan Andra yang terus menolak argumen dari sang ayah, jika sudah selesai dengan hal ini. Marlyna akan mematahkan leher kekasihnya itu nanti.
Tuan Anggara menarik leher kerah baju putranya kemudian membuka juga kancing kemeja itu. Melihat beberapa tanda merah di leher Andra yang sedari tadi terus mengganggu pandangannya, lelaki paruh baya itu menepuk jidatnya sendiri lalu menatap ke arah Marlyna kemudian kembali ke putranya.
"Aku yakin bukan hanya ini yang kalian lakukan, jadi cepat menikah atau kau akan menghamili gadis itu Andra!" bentak tuan Anggara.
