"Ayo Kania, cepat berikan kue ketigamu, aku benar-benar sudah merasa lapar!" ungkap Delon sembari mengusap perutnya.
"Apa harus ya? untuk saat ini, aku belum punya seseorang yang aku cintai selain ibu dan kakakku" jawab Kania murung.
"Ah Kania, kau sangat tidak seru!" gerutu teman-teman Kania.
"Bagaimana jika kue itu untukku!"
'Su-suara itu!" batin Kania.
Seketika seisi ruangan menoleh ke arah sumber suara lelaki yang tiba-tiba menyela pembicaraan mereka.
Tampak sosok pria tampan, tinggi dan mempesona. Pria yang selama ini Kania rindukan, meskipun kecil harapan untuk kembali kepadanya, namun dia lah pria yang selalu ia tunggu dalam hidupnya.
"Mi--Miko" kata Kania terbata-bata.
Miko tersenyum manis menatapi Kania, sembari membawa bucket bunga untuk Kania.
"Happy birthday Kania!" ucap Miko sembari membentangkan tangannya seakan memberi kode untuk Kania agar ia memeluknya.